Eks Kapten Timnas Palestina Jadi Korban Serangan Israel di Gaza, Eric Cantona: Mau Sampai Kapan Kita Akan Biarkan Genosida?

Legenda sepak bola Prancis dan ikon Manchester United, Eric Cantona, menyuarakan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.

Cantona mendengar kabar duka kematian Suleiman Obaid, eks Kapten Timnas Palestina yang jadi korban serangan Israel ke Gaza Selatan.

Cantona secara terbuka mengecam tindakan Israel yang menewaskan Obaid, yang menurut informasi sedang berada di Rafah untuk menerima bantuan kemanusiaan ketika serangan udara terjadi pada Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: Biodata dan Agama Suleiman Obaid, Eks Kapten Timnas Palestina yang Gugur dan Pernah Bobol Gawang Indonesia

Ia menuliskan kecaman keras melalui akun Instagram pribadinya, menyebut Obaid sebagai korban dari tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang terus berlangsung di Gaza.

"Israel baru saja membunuh bintang tim nasional Palestina, Suleiman Al-Obeid, saat menunggu bantuan di Rafah. Ia dijuluki 'Pele Palestina'," tulis Cantona.

"MAU SAMPAI KAPAN KITA AKAN MEMBIARKAN MEREKA MELAKUKAN GENOSIDA INI??? PALESTINA MERDEKA!" lanjut Cantona.

Federasi Sepak Bola Palestina Umumkan Duka Nasional

Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) secara resmi mengumumkan kabar tewasnya Suleiman Obaid dalam sebuah pernyataan tertulis.

Mereka menyebut Obaid sebagai salah satu putra terbaik sepak bola Palestina yang gugur saat berjuang bertahan hidup di tengah konflik kemanusiaan yang masih terus terjadi.

Obaid, yang kini berusia 41 tahun saat wafat, merupakan eks kapten timnas Palestina dan pernah mencatatkan 24 caps internasional antara tahun 2007 hingga 2013, serta menyumbangkan 2 gol untuk negaranya.

Salah satu golnya tercipta saat menghadapi Timnas Indonesia dalam laga persahabatan di Stadion Manahan, Solo, pada Agustus 2011, sebuah momen yang masih dikenang banyak suporter Tanah Air.

Israel Disebut Telah Tewaskan Ratusan Atlet Palestina

Dalam pernyataan PFA, diungkapkan pula bahwa sudah ada 662 insan olahraga Palestina yang tewas sejak pecahnya perang di Gaza pada 2023, termasuk atlet, pelatih, dan ofisial.

Suleiman Obaid menjadi pemain ketiga Timnas Palestina yang kehilangan nyawa akibat konflik bersenjata, setelah sebelumnya Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat juga dilaporkan gugur dalam situasi serupa.

“Suleiman Al-Obaid tewas dalam serangan udara yang menyasar warga sipil yang tengah menunggu distribusi bantuan kemanusiaan di Rafah, Gaza Selatan,” tulis PFA dalam rilis resminya. “Ia adalah simbol dari perjuangan dan harapan bagi sepak bola Palestina," sambung PFA.

Solidaritas Global Kian Menguat untuk Palestina

Eric Cantona saat jadi pemain sepakbola. [Instagram]Pernyataan Eric Cantona yang menyentuh hati publik tidak hanya menyuarakan kecaman, tetapi juga membangkitkan gelombang solidaritas dari berbagai kalangan olahraga dunia.

Dukungan Cantona untuk kemerdekaan Palestina menegaskan bahwa dunia sepak bola bukan hanya tentang kompetisi di lapangan, tetapi juga tentang kemanusiaan dan keadilan.

Cantona bukan satu-satunya figur besar yang bersuara. Dalam beberapa bulan terakhir, semakin banyak atlet internasional yang mengecam tindakan kekerasan terhadap warga sipil di Gaza dan menuntut dihentikannya konflik yang telah merenggut ribuan nyawa.

Suleiman Obaid bukan sekadar pesepakbola, ia adalah simbol ketabahan dan dedikasi.

Lahir dan besar di tengah konflik berkepanjangan, Obaid tetap mampu menorehkan prestasi sebagai pilar Timnas Palestina.

Julukannya sebagai "Pele Palestina" menggambarkan kualitas dan pengaruhnya di lapangan, terutama bagi generasi muda yang mengidolakannya.

Kini, kepergian Obaid menjadi duka mendalam, tidak hanya bagi dunia sepak bola Palestina, tapi juga bagi komunitas olahraga global.

Ia meninggal bukan karena usia atau penyakit, melainkan karena konflik yang menargetkan warga sipil tak bersenjata.