EKSKLUSIF! Daud Yordan Tak Masalah Diceburin ke Komite 4 DPD RI, Apa Kabar Komeng?
Nasional

Petinju sekaligus anggota DPD RI Daud Yordan blak-blakan terkait penempatan dirinya di Komite 4 DPR RI berdasarkan hasil musyawarah rekan-rekan dari Dapil Kalimantan Barat. Komite 4 DPD RI sendiri mencakup bidang Perbankan, UMKM, Usaha Mikro, dan lain-lain.
Bidang di Komite 4 jelas tidak berhubungan dengan latar belakang Daud Yordan sebagai petinju.
"Saya di Komite 4 memiliki belasan kemitraan dengan kemterian, diantaranya Kementerian UMKM, Perbankan, Usaha Mikro," jelas Daud Yordan ditemui secara Eksklusif di apartemennya di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga: Anggota DPD Aktif Daud Yordan Akan Bertarung Menghadapi George Kambosos: Saya akan Menang KO!
Ditanya apakah sempat protes 'diceburkan' di Komite 4, Daud Yordan menjawab santai.
"Ngga protes sama sekali. Dari awal saya berpikir saya harus mampu berada di semua komite karena persoalan di daerah kan tidak semua sama dengan latar belakang profesi saya," beber penyandang dua kali sabuk gelar juara dunia ini.
"Saya nggak masalah. Saya justru merasa senang sekali bisa memahami masalah yang jauh dari profesi saya sebagai seorang petinju," lanjutnya.
Baca Juga: Agresif Usut Korupsi Kakap Kinerja Kejagung Dipuji
Menurut Daud, sebagai anggota DPD ia wajib menguasai semua bidang. Tugas dan fungsi anggota DPD, menurutnya lagi, dipilih oleh rakyat adalah untuk mampu membawa terkait persoalan di daerah, tentunya tidak hanya olahraga, tapi apapun harus bisa diperjuangkan untuk kepentingan daerah.
Pernyataan Daud Yordan terkait kesiapan dirinya ditempatkan di komite mana pun berseberangan dengan komedian Alfiansyah Komeng.
Sebelumnya, dalam rapat DPD RI beberapa waktu lalu, Komeng sempat melayangkan protes kepada Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin mengenai penempatannya di Komite 2 bidang pengelolaan sumber daya alam dan ekonomi.
"Saya sebenarnya komitenya ingin di seni budaya, tapi saya dimasukin ke Komite II yang saya tidak memahami," kata Komeng.
"Pimpinan bilang harus mempelajari. Pimpinan bisa mengarahkan saya harus belajar ke mana?" protes Komeng lagi.