Enam Anggota TNI-AD Jadi Tersangka Pemutilasi Warga Sipil di Timika

Forumterkininews.id, Jayapura – Sedikitnya, enam anggota TNI-AD yang bertugas di Brigade Infantri (Brigif) 20 Kostrad diduga terlibat dalam kasus pembunuhan empat warga sipil di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika. Dimana empat warga sipil tersebut dimutilasi. Saat ini enam anggota TNI-AD yang terlibat kasus pembunuhan ditahan di Den Pom Timika untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, di Kampung Harapa, mengakui enam anggotanya terlibat kasus pembunuhan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan keenam anggota TNI-AD tersebut berinisial Mayor Inf Hf, Kapten Inf Dk, Praka Pr, Pratu Ras, Pratu Pc dan Pratu R.

“Tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap keenam prajurit,” ucap Teguh dilansir dari Antara, Senin (29/8).

Terkait hal ini Panglima TNI dan KSAD telah memerintahkan Pangdam memeriksa dan melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut. Selain itu, Kodam XVII Cenderawasih juga bekerjasama dengan Polda Papua untuk mengungkap fakta yang terjadi. Karena hukum harus ditegakkan.

Tiga Orang Ditangkap Terlebih Dahulu

Sebelumnya Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani menjelaskan, polisi telah menangkap dan menahan tiga terduga pelaku di Polres Mimika. Ketiganya ditangkap lantaran diduga terkait pembunuhan warga yang jenazahnya ditemukan secara terpisah di beberapa tempat di Timika.

Tiga terduga pelaku yang ditahan yaitu APL alias Jeck, DU dan R yang diduga melakukan pembunuhan pada 22 Agustus lalu ditangkap di lokasi berbeda. Selain ketiga pelaku juga ada dugaan keterlibatan anggota TNI-AD yang kasusnya diserahkan ke POMDAM Cenderawasih.

Pembunuhan terjadi pada 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru, terhadap Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnnya belum diketahui identitasnya dan jasadnya dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

BACA JUGA:   KPK Geledah Rumah Tersangka Eks Pejabat Ditjen Pajak Terkait Korupsi Gratifikasi

Kasusnya terungkap setelah jenazah Arnold Lokbere ditemukan dalam kondisi mengenaskan Jumat (26/8). Kemudian ke esokan harinya kembali ditemukan jenazah yang juga mengenaskan dengan identitas yang belum diketahui.

“Dua jenazah lainnya hingga kini belum ditemukan, dan apa motif pembunuhan sadis itu juga belum dipastikan,” ucap Faizal.

Artikel Terkait