Erupsi Lagi, Gunung Semeru Muntahkan Asap Putih hingga 1.000 Meter
Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada Senin dengan mengembuskan asap putih setinggi 500 hingga 1.000 meter dari puncaknya.
Update terbaru ini kembali menegaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada pada Level IV atau Awas. Pihak berwenang pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi seluruh rekomendasi keselamatan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0–II. Asap kawah utama tampak berwarna putih dengan intensitas sedang. Asap tersebut membumbung sekitar 500–1.000 meter dari puncak.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Hari Ini Senin, 25 Agustus 2025: Letusan Setinggi 700 meter
Cuaca di sekitar gunung berkisar dari berawan hingga mendung. Angin terpantau berembus lemah ke arah timur. Suhu udara berada di kisaran 21–22 derajat Celcius.
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru dalam enam jam terakhir pada Senin pukul 00.00–06.00 WIB juga tercatat cukup tinggi. Dalam periode tersebut terjadi 44 kali gempa letusan atau erupsi. Amplitudo gempa berkisar 10–22 mm dengan durasi 64–147 detik.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, 1.116 Orang Mengungsi
Selain itu, terekam satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 mm dan durasi 52 detik. Mukdas menyebut juga terdapat tiga kali gempa tektonik jauh. Gempa tersebut memiliki amplitudo 3–30 mm, S-P 39 detik, dan durasi 51–284 detik.
Petugas mengamati dari jauh erupsi yang terjadi di Semeru. [Instagram]
Dengan status Level IV atau Awas, PVMBG kembali menekankan sejumlah larangan aktivitas di sekitar Semeru. Masyarakat dilarang melakukan kegiatan apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak.
Di luar jarak itu, masyarakat tetap diminta menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan awan panas dan lahar yang masih dapat terjadi sewaktu-waktu.
Mukdas juga menegaskan agar tidak ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah Semeru. Potensi lontaran batu pijar masih menjadi ancaman serius. Zona tersebut dinilai sangat berbahaya bagi keselamatan warga.
Aktivitas Semeru masih tinggi hingga Senin, 24 November 2025. [Instagram]
Selain itu, kewaspadaan harus ditingkatkan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai berhulu puncak Semeru. Sungai-sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak sungai lainnya menjadi jalur yang berpotensi terdampak.
Berdasarkan catatan pengamatan, Gunung Semeru kembali erupsi pada Senin, 24 November 2025, pukul 03.04 WIB.
Visual letusan tidak teramati karena cuaca, namun aktivitas tersebut terekam jelas oleh seismograf. Amplitudo maksimum erupsi mencapai 22 mm dengan durasi 142 detik.