Erupsi Lewotobi Laki-Laki: 4.796 Mengungsi, yang tak Ingin Tinggal di Pengungsian Diberi Dana Tunggu Rp3,6 Juta

Daerah

Jumat, 21 Maret 2025 | 23:29 WIB
Erupsi Lewotobi Laki-Laki: 4.796 Mengungsi, yang tak Ingin Tinggal di Pengungsian Diberi Dana Tunggu Rp3,6 Juta
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki /Foto: PVMBG

Erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur menyebabkan dua orang luka-luka. Kebetulan mereka yang terluka itu tengah berada di kebun ketika gunung itu meletus. Sementara jumlah pengungsi tercatat 4.796 jiwa. Disebut juga erupsi yang terjadi pada 21 Maret 2025 disertai hujan abu dan kerikil di beberapa desa sekitar.

rb-1

Data ini diungkap oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (21/3/2025). “Dari letusan tadi malam ada korban luka, yang bersangkutan sedang berada di kebun, jadi masyarakat yang masih ada di tempat pengungsian cukup disiplin tidak kembali ke rumah masing-masing,” ucap Kepala BNPB Letjen Suharyanto.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki /Foto: PVMBG

Kondisi Gunung Lewotobi yang masih aktif erupsi itu membuat pemerintah mengeluarkan pengumuman untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 km dan 8 km sektoral Baratdaya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote.

Baca Juga: Banjir Longsor Sumbar 67 Jiwa Tewas, Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi

rb-3

Update Pembangunan Huntara

Sementara itu dalam Rakor Tingkat Menteri yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (21/3), Kepala BNPB Suharyanto, melaporkan perkembangan Pembangunan Huntara (hunian sementara) bagi warga yang terdampak erupsi Lewotobi.

Huntara yang telah dibangun 90 kopel atau 450 unit dihuni 285 kepala rumah tangga atau 285 unit. Adapun rinciannya untuk warga Desa Dulipali sebanyak 118 kepala rumah tangga atau 118 unit dan warga Desa Klantanlo sebanyak 132 kepala rumah tangga atau 132 unit, kemudian 35 unit untuk 35 kepala rumah tangga warga Desa Boru.

Baca Juga: BNPB-TNI AD Sepakati Sinergi Penguatan Tangani Bencana
Sumber: PVMBG

“Tadi sepakat pada rapat, BNPB akan membangun (lagi) 50 kopel atau 250 kepala keluarga,” kata Suharyanto.

Bagi pengungsi yang tidak ingin tinggal di pengungsian ataupun huntara, selagi menunggu pembangunan hunian tetap, akan diberikan dana tunggu hunian total 3.600.000 rupiah.

“Ada yang memilih tidak mau tinggal di huntara, tinggal di rumah saudaranya, pemerintah membantu dana tunggu hunian sebesar 600 ribu selama 6 bulan. Jadi masyarakat terdampak memilih sendiri (tinggal di mana), pemerintah pusat mengusahakan pengungsi tidak tinggap di pengungsian terus menerus,” tuturnya.***

Tag BNPB PVMBG NTT Erupsi Lewotobi Laki-Laki

Terkini