FIFPro Dukung Yuran Fernandes Banding, Sebut Sanksi PSSI Terlalu Berlebihan
Olahraga

Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes mendapat dukungan internasional setelah dijatuhi sanksi larangan bermain selama satu tahun oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Federasi Internasional Asosiasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) menilai hukuman tersebut terlalu berlebihan dan tidak proporsional.
Dalam pernyataan resmi yang diunggah ulang oleh akun Instagram Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), FIFPro menyampaikan keprihatinannya atas sanksi yang diterima Yuran, yang bisa menghambat kariernya. Selain itu, FIFPro juga menekankan setiap pesepakbola berhak berpendapat.
"FIFPro meyakini bahwa semua pesepak bola profesional memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat mereka. Kami sangat khawatir tentang sanksi keras yang membuat Yuran tidak dapat bekerja sebagai pesepak bola di Indonesia selama 12 bulan," tulis FIFPro, seperti dikutip pada Kamis (15/5/2025).
Baca Juga: Penyerang FC Utrecht Berdarah Depok, Miliano Jonathans Resmi Jalani Proses Naturalisasi
FIFPro juga mengkritisi tambahan sanksi berupa denda uang yang dikenakan kepada Yuran. Mereka menilai hukuman ganda seperti ini tidak sejalan dengan semangat keadilan dalam olahraga profesional.
Yuran menerima sanksi dari PSSI setelah mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan wasit dalam laga PSM Makassar vs PSS Sleman. Golnya ke gawang lawan dianulir melalui tinjauan VAR, yang memicu reaksi emosional dari sang pemain.
Yuran kemudian meluapkan kekesalannya melalui unggahan di media sosial, dengan pernyataan yang menyinggung kualitas sepak bola Indonesia. Yuran menyebut level sepak bola Tanah Air tidak akan berubah dengan korupsi di dalamnya.
Baca Juga: Satoru Ingin Tim U-17 Wanita Indonesia "Fight" dan Sundulannya Bagus
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tulis Yuran.
Yuran kemudian menghapus unggahan tersebut dan menggantinya dengan permintaan maaf. Meski demikian, Komdis PSSI tetap menjatuhkan sanksi padanya.