Film Superman Dikecam karena Anti-Israel, Kisah Mirip Zionis vs Palestina?

Film Superman garapan James Gunn yang sangat dinantikan ternyata menuai polemik tak terduga. Bukan karena jalan ceritanya, melainkan karena nuansa politik yang diusung.

Film ini memunculkan konflik perbatasan fiksi antara dua negara: Boravia, negara kaya dengan militer kuat yang didukung AS, dan Jarhanpur, negara miskin yang warganya terus-terusan jadi korban serangan udara dan pengungsian paksa.

Banyak penonton dan kritikus melihat kemiripan yang nyaris gamblang: Boravia dianggap mewakili Israel, sementara Jarhanpur seperti Palestina.

Baca Juga: Daftar Produk yang Masuk Boikot Pro-Palestina Versi Boycat

Penggambaran konflik ini—kekuatan militer vs penderitaan warga sipil—memicu kecaman di media sosial, apalagi film ini tayang di tengah konflik nyata di Gaza yang masih berlangsung.

Tanggapan Netizen

Baca Juga: Pelatih Timnas Israel dan Asistennya Diserang di Athena: Bebaskan Palestina

Sutradara film Superman, James Gunn, saat promosi di China. (Instagram @superman)

Di platform seperti Twitter, beberapa penonton menyebut film ini "terlalu jelas anti-Israel," dengan komentar seperti: "Gak bisa disangkal lagi, film Superman ini jelas banget pro-Palestina dan anti-Israel... mereka bahkan gak berusaha halusin pesannya."

Di sisi lain, ada yang memuji film ini karena dianggap "berani mengambil sikap" lewat narasi David melawan Goliath. Adegan-adegan pengungsian dan tentara Boravia yang menembaki warga sipil langsung mengingatkan banyak orang pada rekaman serangan IDF di Gaza.

Media Arab, seperti Dawn dan The New Arab, mendukung interpretasi ini, sementara pendukung Israel mengecam film tersebut sebagai "propaganda terselubung."

Sutradara Bantah Ada Kaitannya dengan Konflik Timur Tengah

Sutradara film Superman, James Gunn, saat promosi di China. (Instagram @superman)

James Gunn bersikeras bahwa film ini bukan alegori konflik Israel-Palestina. Dalam wawancara baru-baru ini, ia menjelaskan:

"Saat saya nulis naskah ini, konflik di Timur Tengah lagi gak terjadi. Saya berusaha menjauhkan cerita dari isu itu, karena ini murni fiksi."

Gunn menegaskan bahwa fokus cerita adalah pergulatan Superman mempertahankan moral di dunia yang abu-abu, bukan komentar politik. Pendukungnya juga berargumen bahwa tema utama film ini sebenarnya tentang imigrasi, bukan pendudukan.

Superman: Dari Simbol Religius Hingga Filsafat

Sutradara film Superman, James Gunn, saat promosi di China. (Instagram @superman)

Selama puluhan tahun, Superman sering dibandingkan dengan figur seperti Musa dan Yesus. Kisahnya yang diangkat dari planet hancur mirip Musa yang diselamatkan bayi, sementara pengorbanannya mengingatkan pada narasi Kristus.

Di sisi lain, ada yang melihatnya sebagai Übermensch-nya Nietzsche—manusia super yang melampaui batas normal. Tapi, berbeda dengan konsep Nietzsche, Superman justru berpegang pada moral tradisional.

Ketegangan antara kekuatan dewa dan nilai kemanusiaan inilah yang membuat karakternya tetap relevan hingga sekarang.

Kenapa Muncul Kontroversi?

Perseteruan seputar Superman mencerminkan perang budaya di Hollywood, di mana film superhero semakin sering dituding menyelipkan pesan politik.

Bagi pendukung Israel, film ini dianggap memperkuat narasi anti-Israel di dunia Barat. Sementara bagi kritikus Israel, penggambaran dalam film hanya mencerminkan realita yang selama ini dilaporkan media dan NGO di Gaza.

FAQ Singkat

Apa film ini benar-benar tentang Israel-Palestina?

Tidak. Negara dalam film ini fiksi, tapi kemiripannya dengan konflik nyata sulit diabaikan.

Kenapa banyak yang mengaitkannya dengan Israel?

Visualnya jelas: negara kuat didukung Barat vs warga sipil tak berdaya. Ditambah waktu rilis bertepatan dengan perang Gaza.

Ada reaksi pro-Israel?

Ya. Beberapa kelompok pro-Israel mengkritik film, sementara banyak pihak pro-Palestina memujinya.

Film superhero biasanya bahas isu politik?

Semakin sering, tapi jarang yang langsung menyentuh konflik geopolitik aktual seperti ini.

Dengan segala pro-kontra, film Superman terbaru ini membuktikan bahwa kisah pahlawan super tak pernah lepas dari realita sosial-politik zamannya.

Sumber: The Times of India