"Food Waste" Dapat Merusak Lingkungan, Ini Pencegahannya!

Lifestyle

Selasa, 23 Januari 2024 | 00:00 WIB
"Food Waste" Dapat Merusak Lingkungan, Ini Pencegahannya!

FTNews - Manusia memerlukan energi dalam melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu, salah satu kebutuhan pokok seorang manusia adalah makanan untuk mendapatkan energi tersebut. Akan tetapi, masih banyak orang yang mengambil makanan lebih dari porsinya, namun tidak menghabiskan makanan tersebut. Makanan-makanan yang tersisa ini akan berakhir di tempat sampah dan menjadi food waste. Food waste adalah sisa makanan yang tidak termakan dan menjadi sampah. Fenomena ini masih banyak terjadi dunia, bahkan di tengah masyarakat Indonesia pun banyak terjadi. Catatan buruk Indonesia di tahun 2021 adalah sebagai negara penghasil sampah makanan terbanyak se-Asia Tenggara berdasarkan laporan United Nations Environment Program (UNEP). Hasil riset dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia kehilangan 23-28 juta ton makanan yang terbuang pada tahun 2000-2019. Mayoritas makanan yang terbuang adalah dari padi-padian dengan proporsi 44 persen. Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, jutaan makanan yang terbuang itu dapat menghidupkan sebanyak 61-125 juta penduduk Indonesia. “Dalam peta ketahanan dan kerawanan pangan serta indeks kerawanan pangan tahun 2022, masih ada wilayah di Indonesia yang rawan pangan dan memiliki indeks ketahanan pangan yang rendah,” ungkapnya di acara International Day of Awareness of Food Loss & Waste. “Hal ini menjadi perhatian kita bersama agar mengelola dan menurunkan food loss and waste karena masih banyak penduduk Indonesia yang butuh makanan,” lanjut Arief.

Dampak dari Food Waste

Menurut World Wildlife Fund (WWF), perilaku ini sama dengan membuang sumber daya manusia dan alam. Karena untuk menanam, memproduksi, atau mengemas makanan itu juga membutuhkan sumber daya. Dampak terbesar dari food waste sendiri adalah munculnya gas metana dari sampah-sampah makanan saat mereka terdekomposisi. Sebagai negara yang ingin mengurangi emisi gas rumah kaca, gas metana adalah salah satu dari gas rumah kaca yang berbahaya untuk lingkungan. TPA Leuwigajah. Foto: Antara Secara tidak langsung, menyisakan makanan untuk menjadi sampah berarti berkontribusi dalam pemanasan global dan pencemaran lingkungan. Kasus TPA Leuwigajah yang meledak pada tahun 2005 juga merupakan dampak dari food waste ini. Gas metana yang muncul dari sampah sisa makanan menyebabkan terjadinya ledakan ini.

Pencegahan Food Waste

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), cara sederhana untuk mencegah food waste itu sendiri adalah dengan tidak membeli makanan berlebihan, memperhatikan tanggal kedaluwarsa, dan mengompos. Selain itu, berdasarkan Waste4Change, terdapat tiga langkah yang harus diperhatikan untuk mengurangi food waste.
  1. Rethink Ilustrasi food waste. Foto: canva Berdasarkan buku milik Dwi Sasetyaningtyas berjudul Sustanation, terdapat konsep 6R untuk membentuk zero waste. Konsep 6R itu adalah rethink (pikir ulang), refuse (tolak), reuse (pakai ulang), reduce (mengurangi), recycle (daur ulang), dan rot (mengompos). Rethink sendiri memiliki arti bahwa kita harus berpikir berulang-ulang kali ketika ingin membeli sesuatu. Maksudnya adalah, kita harus membeli atau memesan makanan yang sesuai dengan kebutuhan kita sehingga risiko terjadinya food waste berkurang.
  2. Food Preparation Ilustrasi food preparation. Foto: canva

    Menjadwalkan dan mempersiapkan makanan dalam kurun waktu tertentu juga dapat membantu dalam mengurangi food waste. Dengan hal ini, kita dapat memantau makanan apa saja yang akan kita konsumsi dan mempermudah dalam berbelanja.

    rb-1

    Daftar belanja akan menyortir kebutuhan-kebutuhan yang benar-benar kita perlukan sehingga kita dengan pasti dapat memastikan kebutuhan kita. Selain itu, penyimpanan makanan yang benar juga berperan penting agar makanan dapat tahan lama.

  3. Mengompos Ilustrasi pemilahan sampah. Foto: canva Pencegahan food waste yang terakhir adalah mengompos. Sisa-sisa dari makanan yang kita miliki akan kita pilah lalu kumpulkan untuk menjadi kompos. Hasil dari pengomposan ini juga dapat berupa pupuk. Sebelum mengompos, sampah harus dipilah terlebih dahulu. Sampah makanan yang sudah diolah, plastik, dan bahan anorganik lainnya sulit diuraikan dengan cara mengompos.

Tag Lifestyle Dampak Food Waste Pencegahan Food Waste

Terkini