Gagal ke Piala Asia U-23, Vanenburg Bandingkan Timnya dengan Asuhan STY dan Nova Arianto

Olahraga

Rabu, 10 September 2025 | 12:12 WIB
Gagal ke Piala Asia U-23, Vanenburg Bandingkan Timnya dengan Asuhan STY dan Nova Arianto
Gerald Vanenburg. (Instagram)

Mimpi Tim Nasional Indonesia U-23 untuk kembali berlaga di panggung Piala Asia harus terkubur. Skuad Garuda Muda dipastikan gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026 setelah menelan kekalahan tipis 0-1 dari Korea Selatan dalam laga pamungkas Grup J.

rb-1

Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa, ini menjadi penentu nasib kedua tim. Kekalahan ini membuat Indonesia hanya mampu finis sebagai runner-up grup dengan koleksi empat poin, yang tidak cukup untuk bersaing di jalur empat runner-up terbaik.

Usai pertandingan, pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg, menyoroti salah satu masalah fundamental yang ia lihat dalam skuadnya. Menurutnya, minimnya menit bermain para pemain di klub masing-masing menjadi faktor krusial yang memengaruhi kesiapan tim saat berlaga di level internasional.

Baca Juga: Tanpa Shin Tae-yong, Mampukah Timnas Indonesia U-23 Taklukkan Korea Selatan?

rb-3

“Ketika mereka kembali ke klub, memang perlu jam terbang untuk bermain agar ketika mereka menghadapi turnamen seperti ini, mereka siap,” kata Vanenburg dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Ia membandingkan kondisi ini dengan para pemain Korea Selatan yang sebagian besar merupakan pemain reguler di kompetisi K-League. Menurut Vanenburg, jam terbang tinggi di level klub membuat para pemain Korea Selatan lebih matang dan siap secara fisik maupun mental.

Baca Juga: Menanti Magis Stadion Delta Sidoarjo untuk Timnas U23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia

“Karena kalau kita lihat contoh di Korea, mereka juga punya kompetisi itu. Dan setiap minggu, mereka yang main hari ini pasti akan main setiap minggu dengan jam terbang tinggi. Jadi itu perlu,” tambah pelatih asal Belanda tersebut.

Timnas Indonesia kalah dari Korea Selatan.Timnas Indonesia kalah dari Korea Selatan.

Lebih lanjut, Vanenburg juga menyinggung perbedaan kualitas skuad saat ini dibandingkan dengan tim yang sukses lolos ke putaran final edisi 2024 lalu. Ia menilai, tim era Shin Tae-yong saat itu diisi oleh pemain-pemain yang lebih matang dan memiliki waktu persiapan yang lebih panjang.

“Kalau dibandingkan mungkin dari sisi pemain juga lebih baik (yang sebelumnya). Ada Marselino, Ridho, Ivar Jenner, Struick, Hubner. Mereka juga pemain-pemain yang bagus. Dan mereka juga berlatih lumayan panjang dibanding kita. Itu perbedaannya,” tutur Vanenburg.

Menatap agenda selanjutnya, yakni SEA Games 2025 di Thailand, Vanenburg memberikan sinyal kuat kepada PSSI. Ia berharap bisa mendapatkan program pemusatan latihan (TC) jangka panjang jika masih dipercaya menangani tim.

“Untuk program ke SEA Games kalau misalnya kita hanya mendapatkan program seperti sekarang yaitu cuma seminggu berlatih untuk menghadapi turnamen mungkin hasilnya akan sama. Jadi ini memang suatu hal yang tidak bisa (persiapan mepet),” tegasnya.

Ia kemudian secara spesifik membandingkan situasinya dengan program yang didapatkan oleh timnas U-17 asuhan Nova Arianto. Menurutnya, persiapan matang yang diberikan kepada tim junior tersebut adalah contoh ideal yang seharusnya diterapkan untuk tim U-23.

“Kalau dibandingkan dengan timnas U-17 yang mendapatkan waktu satu tahun berlatih bersama untuk lolos ke Piala Dunia U-17 2025,” ucapnya, menyiratkan pentingnya investasi waktu dalam persiapan tim

Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi PSSI dan seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional tentang pentingnya sinergi antara kompetisi domestik dan kebutuhan tim nasional.

Tag Timnas U-23 Indonesia Timnas U-23 Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 Korea Selatan Gerald Vanenburg Nova Arianto Shin Tae Yong

Terkini