Otomotif

Gairah Konsumen EV Murah Mengendur, Ini 4 Faktor Pembeli Pilih Mundur!

27 November 2025 | 20:21 WIB
Gairah Konsumen EV Murah Mengendur, Ini 4 Faktor Pembeli Pilih Mundur!
Kehilangan 40 Persen Kapasitas Pengisian

Segmen “mobil listrik terjangkau” di Indonesia, yang semula menjanjikan revolusi kendaraan pribadi dengan harga ramah kantong, kini menghadapi tantangan serius.

rb-1

Meskipun sejumlah merek berlomba menawarkan kendaraan listrik dengan banderol mendekati Rp 100 jutaan, banyak konsumen, terutama calon pembeli pertama, memilih mundur atau berpaling.

Perkembangan industri otomotif 2025 ditandai dengan kemunculan beberapa model kendaraan listrik (EV) kompak dari pabrikan lokal maupun impor, dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding era sebelumnya.

rb-3

Segmen ini sempat dianggap sebagai “pintu masuk” bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk beralih ke EV, dengan janji biaya operasional yang lebih hemat dan kontribusi positif pada lingkungan.

Mengapa Konsumen EV Murah Mulai Berpaling?

Namun, dalam beberapa bulan terakhir terjadi pergeseran sikap yang cukup tajam di antara konsumen EV.

Berdasarkan survei terbaru, aspek harga beli kini bukan lagi prioritas utama bagi banyak calon pembeli.

Sebaliknya, faktor seperti daya tahan baterai, reputasi merek, kualitas layanan purna jual, serta ketersediaan infrastruktur pengisian daya menjadi pertimbangan utama.

Analis otomotif memperingatkan bahwa “perang harga” di segmen EV murah berpotensi merusak kepercayaan konsumen.

Isu utama yang muncul adalah potensi penurunan kualitas produk, depresiasi nilai jual kembali (resale value) yang cepat, dan kekhawatiran terhadap layanan purna jual.

Kombinasi antara ekspektasi tinggi terhadap harga murah dan kenyataan bahwa EV “murah” sering kali tidak memenuhi kebutuhan jangka panjang membuat sejumlah pembeli pertama memilih mundur.

Alasan umum mereka meliputi: kekhawatiran baterai cepat turun performa, kesulitan menjual kembali mobil di kemudian hari, atau minimnya jaringan pengisian yang memadai untuk bepergian jarak jauh.

Daya Tahan Batrei Menjadi Salah Satu Faktor Pendukung PenjualanDaya Tahan Batrei Menjadi Salah Satu Faktor Pendukung Penjualan

Fokus Konsumen Beralih dari Harga ke Kualitas Jangka Panjang

Dalam riset pengguna mobil listrik tahun 2025, mayoritas responden menyatakan bahwa faktor paling penting saat membeli EV bukan harga, melainkan garansi baterai, efisiensi energi, layanan purna jual, serta akses pengisian daya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa harga murah saja tidak cukup untuk menarik dan mempertahankan kepercayaan pembeli.

Untuk menyukseskan transisi ke kendaraan listrik, pabrikan perlu memperhatikan kualitas produk, durabilitas baterai, layanan purna jual yang andal, serta memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti jaringan pengisian daya publik.

Jika tidak, risiko “buy and regret”—pembeli menyesal setelah membeli—bisa makin besar, yang pada akhirnya merugikan reputasi merek dan kepercayaan konsumen terhadap EV secara umum.

Tag MobilListrikMurah konsumenEV dayaTahanBaterai LayananPurnaJual

Terkait