Garuda Indonesia Terpaksa Hentikan Operasional 15 Pesawatnya : Ternyata Ini Penyebabnya!

Keputusan mengejutkan diambil oleh Garuda Indonesia.

Garuda Indonesia terpaksa menghentikan operasional 15 unit pesawatnya termasuk anak usahanya, Citilink Indonesia.

Hal itu dilakukan akibat kendala pengadaan suku cadang yang dipicu gangguan rantai pasok global.

Baca Juga: Firma Riset Inggris Tetapkan Garuda Indonesia Sebagai Brand Terbaik Tahun 2022

Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi, mengungkapkan gangguan tersebut berdampak pada proses pemeliharaan berkala armada yang saat ini tengah dijadwalkan ulang.

"Sebanyak satu pesawat Garuda dan 14 pesawat Citilink saat ini belum dapat dioperasikan karena sedang menunggu ketersediaan suku cadang untuk perawatan intensif," ungkap Rahmat dalam pernyataannya, Selasa (6/5/2025).

Ilustrasi 14 pesawat Citilink terpaksa dihentikan operasionalnya. [instagram]

Menurut Rahmat, tantangan ini tidak hanya dihadapi Garuda, tetapi juga oleh hampir seluruh pelaku industri penerbangan global.

Baca Juga: Menteri BUMN Kejar 7 Lessor Raksasa Soal Hutang Garuda Indonesia

Krisis pasokan suku cadang pascapandemi menyebabkan waktu tunggu perawatan menjadi lebih panjang dari biasanya.

Meski demikian, seluruh proses pemeliharaan akan tetap mengacu pada standar keselamatan dan kelaikan udara yang ditetapkan otoritas penerbangan.

"Kami memastikan seluruh armada yang saat ini menjalani perawatan akan kembali dioperasikan setelah seluruh proses pemeliharaan tuntas tahun ini," terang Rahmat.

Garuda Indonesia hentikan operasional pesawatnya karena krisis pasokan suku cadang. [instagram]

Bloomberg sebelumnya mengabarkan penghentian sementara ini turut dipengaruhi oleh tantangan finansial yang tengah dihadapi Garuda Indonesia.

Sejumlah sumber menyebutkan, beberapa pemasok meminta pembayaran di muka atas layanan dan suku cadang yang dibutuhkan seiring kekhawatiran terhadap kondisi keuangan maskapai.

Langkah penghentian operasional ini memunculkan kekhawatiran akan konsistensi program pemulihan Garuda Indonesia pascaproses restrukturisasi yang digagas pemerintah beberapa waktu lalu.