Geger! 700 Ribu Data Pribadi Bocor, Kemhan Ungkap Hasil Investigasi
Nasional

Geger 700 ribu data individu Kementrian Pertahanan (Kemhan) bocor.
Kemhan langsung bergerak dan melakukan investigasi. Terungkap bahwa data yang diretas diduga merupakan data CPNS Kemhan tahun 2021.
Khususnya terkait hasil pengolahan nilai Seleksi Kompetensi Dasar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Baca Juga: Kendaraan Dinas Orang Tua Dicabut Buntut dari Anak PNS Kemhan Tabrak Orang Hingga Tewas
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Ferdinand Wenas usai dugaan kebocoran data beredar di media sosial (medsos).
Bantah Jumlah Data Bocor Ratusan Ribu
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Ferdinand Wenas. [Instagram]
Baca Juga: Viral Fortuner Berpelat Kemhan Sedang Tawar-menawar dengan PSK di Pinggir Jalan
Meski mengakui adanya kebocoran data, Kemhan membantah jumlah data sebanyak ratusan ribu sebagaimana yang diklaim oleh peretas.
Data itu sebenarnya bersifat publik dan merupakan lampiran surat dari BKN yang memang pernah diunggah pada website Kemhan sebagai bentuk transparansi pada saat itu.
"Namun, data yang diunggah tersebut telah diturunkan oleh Biro Kepegawaian Kemhan, guna mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga ketertiban informasi," kata Frega dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).
Ia memastikan saat ini website utama Kemhan termasuk email resmi dan data strategis lainnya dalam kondisi aman serta tidak terdampak secara signifikan.
Website yang sempat diretas merupakan website internal lama Biro Humas yang aplikasinya sudah berakhir tahun lalu, bukan portal utama Kemhan.
Frega mengatakan sebagai upaya antisipatif, pihaknya telah melakukan audit internal maupun penguatan sistem keamanan dan berkoordinasi dengan satuan kerja keamanan siber.
Peretas Klaim Bocorkan 700 Ribu Data Kemhan
Ilustrasi peretas bobol data Kemhan. [Instagram]
Ia menyebut langkah-langkah penguatan yang dilakukan merupakan bagian dari komitmen Kemhan dalam menjaga integritas dan keamanan informasi, khususnya yang berkaitan dengan data publik.
"Sedangkan proses pembaruan dan peningkatan prosedur keamanan siber secara berkelanjutan terus dilakukan, untuk mencegah potensi gangguan serupa, guna menjaga kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen maupun layanan Kemhan," kata dia.
Dalam postingan di media sosial X, seorang peretas dengan nama samaran "DigitalGhost" mengklaim telah membocorkan sebuah basis data yang berisi data pribadi milik 700.000 individu dari Kemhan.
Data yang dibocorkan tersebut dilaporkan mencakup informasi sensitif seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor peserta, nama lengkap, tanggal ujian, sesi ujian, lokasi ujian, posisi/jabatan yang dilamar, serta unit penempatan yang berkaitan dengan proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kemhan.