Gelombang PHK Besar-besaran di Amazon, Ganti 14.000 Karyawannya dengan Robot
Dunia sudah berubah. Sebagaimana yang terjadi dan menjadi kekhawatiran manusia, pekerjaan mereka digantikan oleh robot berteknologi AI. Dan ini lah yang terjadi dan sudah dimulai. Amazon telah mengkonfirmasi, Selasa, pihaknya telah mengganti 14.000 karyawan dengan robot di tengah gelombang pertama PHK besar-besaran.
Raksasa ritel daring tersebut akan meningkatkan pengeluaran untuk kecerdasan buatan, dilansir Daily Mail
Ini adalah gelombang pertama dari PHK massal yang diperkirakan akan memangkas 30.000 posisi di Amazon, atau 10 persen dari total staf perusahaan.
Baca Juga: BRIN Kembangkan Teknologi Pengenalan Suara dan Ekspresi Wajah
"Beberapa orang mungkin bertanya mengapa kami mengurangi peran padahal perusahaan berkinerja baik," tulis Beth Galetti, pimpinan SDM di Amazon, dalam sebuah catatan publik.
"Yang perlu kita ingat adalah dunia berubah dengan cepat. Generasi AI ini adalah teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak internet, dan memungkinkan perusahaan untuk berinovasi jauh lebih cepat daripada sebelumnya."
AI Generatif akan Kurangi Jumlah Tenaga Kerja
Baca Juga: AI Akan Ubah Tatanan Global, Apa Pengaruhnya Untuk Kita?
Pada bulan Juni, CEO Andy Jassy, yang secara agresif berupaya memangkas biaya sejak menjadi CEO pada tahun 2021, mengatakan bahwa ia mengantisipasi AI generatif akan mengurangi jumlah tenaga kerja perusahaan Amazon dalam beberapa tahun mendatang.
Ilustrasi---Robot Berteknologi Ai Jadi Asisten Rumah Tangga Foto Tangkap Layar
Jassy mengatakan saat itu bahwa Amazon memiliki lebih dari 1.000 layanan dan aplikasi AI generatif yang sedang dalam proses pengerjaan atau pembangunan, tetapi angka tersebut merupakan "sebagian kecil" dari apa yang direncanakan untuk dibangun.