Gempa Bumi Magnitudo 7,3 Guncang Kepulauan Mentawai
Forumterkininews.id, Padang - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (25/4) pukul 03.00 dini hari WIB dengan lokasi gempa 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan gempa bumi tersebut berada pada kedalaman 84 kilometer atau tepatnya 0.93 Lintang Selatan (LS) dan 98.39 Bujur Timur (BT), 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan kedalaman 84 km.
Gempa bumi tersebut dirasakan kuat oleh masyarakat hingga ke Kabupaten Pasaman Barat. Iyen salah seorang warga di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat mengatakan terkejut dan langsung keluar rumah setelah merasakan goncangan akibat gempa bumi tersebut.
Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu
Getaran yang kuat dan cukup lama membuat sebagian warga panik dan berlarian keluar rumah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami untuk wilayah Sumatera Utara pascagempa magnitudo 7,3 Mentawai-Siberut yang mengguncang Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Beberapa saat kemudian BMKG lantas memperbaharui kekuatan gempa bumi menjadi 6,9 magnitudo.
Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri
"Pada pukul 05.17 WIB tadi kami akhiri peringatan tsunami," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Daryono menjelaskan peringatan dini tsunami di Sumatera Utara yang lokasinya jauh dari titik gempa itu diperoleh melalui pemodelan gelombang terkait dampak terjadinya tsunami.
Menurutnya, episentrum gempa yang berada di segmen Mentawai-Siberut ujung utara itu dekat dengan wilayah Sumatera Utara, sehingga wajar bila daerah yang terancam ada di wilayah utara hingga selatan.
"Ini tidak berada di Kepulauan Nias secara keseluruhan tetapi memang ada di ujung utara deretan Kepulauan Mentawai yang mana pusat gempanya berada di ujung utara segmen Mentawai-Siberut," jelas Daryono, mengutip Antara.
Lebih lanjut dia menyampaikan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG itu akurat walau beberapa wilayah mendapatkan status ancaman waspada kurang dari setengah meter.
"Artinya gempa yang kita sampaikan berkaitan dengan tsunami benar-benar terbukti terjadi tsunami meski tsunami minor tertinggi 11 sentimeter,"
Warga Padang Mengungsi
Mengutip Antara, salah seorang warga Padang Fitra Yogi (40) di Padang, Selasa mengatakan setelah gempa terjadi warga yang berada di pinggir pantai segera mengungsi sebagian ke shelter dan sebagian ke daerah yang lebih tinggi.
Kemacetan sempat terjadi di beberapa titik akibat banyaknya kendaraan yang digunakan untuk mengungsi oleh masyarakat.
Kini, warga Padang yang sempat mengungsi karena gempa magnitudo 6,9 kembali pulang ke rumah setelah BMKG mencabut peringatan tsunami pada pukul 03.57 WIB, setelah BMKG mencabut peringatan tsunami. Usai pengumuman BMKG warga yang mengungsi berangsur-angsur kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Arry yuswandi menyebutkan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi dari semua kabupaten kota terutama di Kepulauan Mentawai terkait kerusakan yang terjadi akibat gempa.
Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, S. Si, M. Si melalui rilis tertulis mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9 dari awalnya disebutkan M7. 3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI.
Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar M 4,6.