Gunung Marapi Meletus 9 Kali, 11 Pendaki Meninggal

FTNews, Jakarta -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 28 dari 75 pendaki sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan. Sebanyak 11 dikabarkan meninggal dunia di Gunung Marapi, Sumatera barat, hingga Senin (4/11) pukul 10.30 WIB. Para pendaki terjebak sejak erupsi terjadi pada pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.

Dari 18 pendaki, sebanyak 19 orang yang sudah ditemukan dan pulangkan tim gabungan. Sementara sisanya dalam proses evakuasi.

Selanjutnya, tim gabungan membawa para pendaki ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut. Mereka dibawa ke RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka. 

Semantara, 11 pendaki yang meninggal masih dalam proses identifikasi oleh petugas pada hari ini.

Sebelumnya, Pusdalops BNPB masih menerima informasi 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi. Nama ke-26 pendaki telah teridentifikasi, dengan rincian sebanyak 20 orang teridentifikasi melalui pendaftaran yang terlacak dari jejak digital. Sedangkan sisanya, mereka terdaftar saat di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.

Gunung Marapi Keluarkan 9 Kali Letusan Pagi Ini

Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, menyebut gunung ini sudah mengeluarkan 9 kali letusan dengan ketinggian abu mencapai 3.000 meter.

“Kemarin terjadi 36 letusan dan 16 kali hembusan. Sementara tanggal 4 (hari) ini sampai pukul 06.00 WIB tadi, terjadi 9 kali letusan dan 43 kali hembusan,” ujar Ahmad Rifandi dalam pernyataan BNPB, Senin (4/12).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas di bawah radius 3 kilometer dari puncak atau kawah.

BPBD juga meminta masyarakat memakai masker topi, dan kaca mata ketika beraktivitas di luar ruangan. Tidak menyebarkan informasi yang belum bisa terverifikasi kebenarannya soal letusan Gunung Marapi.

BACA JUGA:   Pemprov DKI akan Fasilitasi Tempat Pembelajaran untuk MTsN 19 Jakarta

Hujan Abu dan Batu

Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan hujan abu vulkanik terjadi di wilayah Nagari Lasi sejak Minggu (3/12). Hujan abu vulkanik membuat suasana Nagari Lasi menjadi pekat dan gelap.

“Hujan abu cukup pekat dan gelap terjadi di Nagari Lasi, Canduang. Sekarang sudah berhenti,” jelas Ade.

Setibanya di lokasi, tim BPBD Kabupaten Agam bersama dengan Palang Merah Indonesia segera membagikan masker kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi.

Artikel Terkait