Jawa Tengah

Gusti Purbaya Resmi Jadi Raja Surakarta di Usia 23 Tahun

05 November 2025 | 16:36 WIB
Gusti Purbaya Resmi Jadi Raja Surakarta di Usia 23 Tahun
_KGPH Purbaya [instagram.comkraton_solo]3

Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi memiliki raja baru. Putra Mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram atau dikenal Gusti Purbaya kini dinobatkan sebagai Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIV, menggantikan ayahandanya, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII yang wafat pada awal November 2025.

rb-1

Prosesi sakral yang dikenal dengan istilah hanglintir kaprabon itu digelar pada Rabu Legi, 5 November 2025, bertepatan dengan 14 Jumadilawal tahun Dal 1959.

Baca Juga: Mertua Meninggal, Once Ungkap Masih Banyak Draft Lagu Totok Sardjan Belum Selesai

rb-3

Upacara berlangsung di kompleks utama Karaton Surakarta, tepatnya di pelataran Sasana Sewaka, di tengah suasana duka mendalam.

Momen paling menggetarkan terjadi ketika Gusti Purbaya berdiri di depan jenazah ayahandanya dan mengucapkan sumpah suci untuk menerima takhta.

Gusti Purbaya Penerus Sah

Baca Juga: Tujuh Orang Tewas ketika Pesawat Kargo UPS Meledak Saat Lepas Landas di Bandara Louisville

Gusti Purbaya jadi Raja Surakarta yang baru. [Instagram]Gusti Purbaya jadi Raja Surakarta yang baru. [Instagram]

Dengan penuh kesungguhan, ia menegaskan diri sebagai penerus sah Karaton Surakarta, memakai gelar resmi Sampéyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono XIV.

Tangis duka bercampur rasa haru memenuhi ruangan. Para abdi dalem, sentana, dan kerabat kerajaan menyaksikan prosesi penuh makna yang menandai berlanjutnya garis kepemimpinan di Karaton tanpa kekosongan.

Tradisi sumpah di hadapan jenazah raja sebelumnya bukan hal baru di lingkungan Kasunanan. Upacara ini merupakan simbol kesetiaan dan keberlanjutan kepemimpinan yang telah diwariskan turun-temurun sejak masa para leluhur Mataram.

Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbaikusuma Dewayani, kakak tertua dari raja baru, menegaskan bahwa prosesi ini dijalankan sepenuhnya sesuai adat Karaton.

Menurutnya, pengambilan sumpah di hadapan jenazah bukan pelanggaran, melainkan bentuk penghormatan tertinggi bagi raja terdahulu serta perwujudan janji kesetiaan seorang anak kepada ayahandanya.

Ia menjelaskan bahwa dengan dilantiknya Pakubuwono XIV, Karaton Surakarta kini terhindar dari kekosongan kepemimpinan.

Segala tanggung jawab adat, pemerintahan internal, hingga kegiatan kebudayaan kini akan berjalan di bawah naungan raja muda yang baru.

Banyak pihak menilai momen ini sebagai tonggak penting bagi pemulihan marwah Karaton Surakarta.

Selama beberapa tahun terakhir, lembaga kebudayaan tertua di Jawa ini sempat dilanda polemik internal yang menimbulkan perpecahan di tubuh keraton.

Pakubuwono XIV Satukan Keluarga Besar

Kehadiran Pakubuwono XIV diharapkan mampu mempersatukan kembali keluarga besar Karaton dan mengembalikan peran Kasunanan sebagai pusat spiritual, budaya, dan tradisi Jawa.

Sosok muda ini dinilai memiliki semangat pembaruan yang bisa membawa nafas segar bagi kehidupan budaya di Surakarta.

Para tokoh masyarakat dan pemerhati budaya menyambut baik penobatan raja baru tersebut. Mereka menaruh harapan besar agar kepemimpinan Pakubuwono XIV dapat memperkuat hubungan antara Karaton dan masyarakat luas, serta menjaga nilai-nilai luhur warisan leluhur yang menjadi identitas bangsa.

Didirikan pada tahun 1745 oleh Pakubuwono II, Karaton Kasunanan Surakarta telah menjadi penjaga tradisi dan peradaban Jawa selama hampir tiga abad.

Kini, di bawah kepemimpinan Pakubuwono XIV, Kasunanan Surakarta memasuki babak baru sejarahnya — babak yang diwarnai harapan agar Karaton kembali menjadi pusat kebudayaan, kebijaksanaan, dan persatuan bangsa.

Tag solo surakarta gusti purbaya pb xiv