H-7 Lebaran, Belum Terjadi Peningkatan Penumpang di Terminal Pulogebang
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Suasana mudik mulai terlihat di Terminal, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Beberapa calon penumpang terlihat tawar menawar dengan pegawai Perusahaan Otobus (PO) yang ada di terminal tersebut. Beberapa lainnya terlihat membawa barang yang terbilang banyak. Mulai dari tas gemblok, kardus hingga jinjingan di tangan.
Lukman Hakim, salah satu pemudik yang hendak menuju Kuningan, Jawa Barat mengatakan, dirinya sengaja pulang kampung hari ini, lantaran menghindari macet. Dirinya khawatir jika terjadi kemacetan, pengeluaran akan bertambah.
"Saya sengaja pulang duluan, agar bisa santai, dan merasakan puasa di kampung," ujar Lukman, Selasa (26/4).
Baca Juga: Polisi Periksa 10 Saksi Usut Tewasnya Petugas Imigrasi di Tangerang
Lebih lanjut Lukman mengatakan, dirinya di Jakarta bekerja sebagai penjaga warung indomie. Dirinya bulan ini memang sudah direncakan untuk mudik. Kemudian untuk penjaga warung Indomie, digantikan rekannya. Hal ini dilakukan Lukman setiap empat bulan sekali.
"Tiap empat bulan sekali saya aplusan sama temen saya, jagain warung indomie," ujar pria berambut cepak ini di terminal Pulogebang.
Lukman mengatakan, biasanya dirinya pulang menggunakan bus Putra Luragung, yang memang khusus ke Kuningan. Namun kali ini dirinya kurang beruntung, bus Putra Luragung sudah penuh. Sehingga dirinya naik bus PO Sinar Jaya.
Baca Juga: ASDP Siap Dukung Pagelaran Ajang Balap Perahu Cepat di Danau Toba
"Biasanya saya naik bus Luragung atau Putra Luragung, tapi sekarang naik bus Sinar Jaya," ucap Lukman sambil pergi mencari tempat busnya diparkir.
Pengangkut Barang
Hal senada diungkapkan Japar salah seorang pengangkut barang di Terminal Pulogebang. Dirinya mengatakan, hingga hari ini belum terlihat kepadatan penumpang. Biasanya jika ramai dirinya mengaku bisa mengangkut barang hingga tujuh kali.
"Sebelum pandemi H-7 Lebaran sudah ramai pemudik. Sehingga saya bisa mendapatkan uang lumayan," tutur pria 52 tahun ini.
Untuk tarif sebeneranya Japar tidak mematok, namun melihat banyaknya barang. Jika barangnya bisa dibawa menggunakan kedua tangannya hanya berkisar Rp20.000. Barang tersebut diantar sampai bagasi bus. Jadi penumpang tinggal berjalana tanpa harus membawa beban. Namun jika barangnya banyak dirinya mematok harga Rp30.00.
"Sebenarnya saya tidak mematok harga, hanya mengharap keikhlasan penumpang saja. Namun jika banyak dan penumpangnya pelit, saya kasih harga di awal," ujar pria yang berasal dari tegal ini.