Ekonomi Bisnis

Harga Emas Anjlok, Tapi Pekan Ini Bisa Melejit Lagi? Ini Kata Ahli

05 November 2025 | 17:47 WIB
Harga Emas Anjlok, Tapi Pekan Ini Bisa Melejit Lagi? Ini Kata Ahli
Ilustrasi trend harga emas. [Gemini]

Harga emas dunia mengalami tekanan pekan lalu dengan penurunan lebih dari 2% akibat volatilitas pasar yang tinggi.

rb-1

Namun, para analis memperkirakan harga emas berpeluang rebound pekan ini, didorong kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang kuat.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Berkilau, Tembus Rp 2 Juta/Gram

rb-3

Harga emas ditutup turun 0,55% ke level US$ 4.002,28 per troi ons pada Jumat (31/10/2025).

Secara mingguan, emas terkoreksi 2,67%, tetapi masih mencatatkan kenaikan bulanan sebesar 3,53% pada Oktober.

Sepanjang 2025, harga emas bahkan sudah melonjak hingga 52,52%.

Baca Juga: Geger Geopolitik! Pertemuan Anggota NU-Presiden Israel Ancam Rusak Hubungan Indonesia-Palestina?

Dampak The Fed dan Potensi Berakhirnya Shutdown AS

Ilustrasi emas. [Instagram]Ilustrasi emas. [Instagram]

Menurut analis pasar emas Ibrahim Assuaibi, harga emas kemungkinan besar akan menguat kembali pekan ini.

Salah satu faktor pendukungnya adalah pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pekan lalu.

Meskipun The Fed masih berhati-hati terkait pemangkasan lanjutan hingga akhir tahun, peluang untuk penurunan suku bunga tambahan di Desember tetap terbuka.

Ia menambahkan, negosiasi antara Partai Republik dan Demokrat mengenai batas pendanaan federal akan menjadi kunci.

Jika tercapai kesepakatan, risiko ekonomi bisa berkurang. Semakin lama shutdown berlangsung, semakin besar pula beban utang pemerintah.

Konflik Dunia dan Ekonomi Asia Ikut Dorong Harga Emas

Ilustrasi harga emas naik. [Gemini]Ilustrasi harga emas naik. [Gemini]

Selain faktor kebijakan moneter AS, gejolak geopolitik global juga menjadi pendorong harga emas.

Di Timur Tengah, Israel kembali melancarkan serangan ke Hamas di Gaza, sementara Iran masih aktif memperkaya uranium.

Di Eropa, Ukraina menyerang pangkalan minyak utama Rusia di pelabuhan Tuapse yang mengekspor ke China, Malaysia, dan Turki, sehingga produksi sempat terhenti.

Sementara di Amerika Latin, ketegangan meningkat usai Donald Trump menyebut potensi serangan udara ke Venezuela, meski akhirnya ditunda.

Situasi ini menandakan risiko konflik global meningkat, dan biasanya kondisi seperti ini menjadi pendorong utama naiknya harga emas.

Selain itu, aktivitas manufaktur China yang menurun juga memicu spekulasi bahwa Beijing dan bank sentralnya akan meluncurkan stimulus serta memangkas suku bunga, yang turut memperkuat harga logam mulia ini.

Berdasarkan analisis teknikal, Ibrahim memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$ 3.935 hingga US$ 4.080 per ons troi pada perdagangan sejak Senin (3/11/2025).

Sementara untuk sepekan, harga diproyeksikan bergerak di level support US$ 3.863 dan resistance US$ 4.145.

Ada peluang besar harga emas menembus level US$ 4.292 pada November ini.

Tag Ekonomi Global Geopolitik Harga Emas Emas Naik The Fed Shutdown AS Perang Dagangan Ramalan Emas