Harga Emas Antam 16 Desember 2025 Mandek, Buyback Tetap Aman
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Logam Mulia pada Selasa, 16 Desember 2025, terpantau tidak mengalami perubahan.
Harga jual emas Antam masih bertahan di level Rp2.464.000 per gram, sama seperti perdagangan hari sebelumnya.
Kondisi stagnan ini mencerminkan keseimbangan antara tekanan global dan permintaan domestik yang relatif stabil.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jumat 26 September 2025 Naik Tipis: Cek Rincian Terbaru dan Faktor Pendorong
Di sisi lain, harga buyback juga tidak berubah di Rp2.324.000 per gram, dengan selisih jual-beli tetap di kisaran Rp140.000.
Harga Emas Antam Semua Pecahan Masih Bertahan
Tak hanya pecahan 1 gram, harga emas Antam untuk seluruh ukuran juga tercatat stagnan sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak! Prediksi 20 November 2025 Bakal Tembus Rp2,36 Juta
Mulai dari pecahan kecil 0,5 gram hingga ukuran jumbo 1 kilogram, tidak ada penyesuaian harga yang dilakukan.
Untuk emas ukuran kecil, harga 0,5 gram berada di level Rp1.282.000, sementara ukuran 2 gram dijual Rp4.868.000.
Di kelas menengah, emas 5 gram dipatok Rp12.095.000, dan ukuran 10 gram senilai Rp24.135.000. Adapun emas 1 kilogram tetap dijual di kisaran Rp2,4 miliar.
Menariknya, harga Antam saat ini justru lebih murah dibandingkan emas Pegadaian dan UBS, sehingga menjadikannya opsi paling kompetitif bagi investor ritel, baik di Semarang maupun secara nasional.
Buyback Stabil, Tapi Pajak Tetap Jadi Pertimbangan
Emas Antam. [Instagram]Stabilnya harga buyback memberi keuntungan tersendiri bagi trader harian karena meminimalkan risiko penurunan nilai dalam jangka pendek. Namun demikian, investor tetap perlu memperhitungkan pajak PPh.
Untuk transaksi di atas Rp10 juta, dikenakan PPh 0,25 persen bagi pemilik NPWP, dan 0,5 persen untuk non-NPWP, yang berpotensi memangkas keuntungan bersih.
Jika dibandingkan dengan harga pada 9 Desember 2025 yang masih di Rp2.403.000 per gram, emas Antam saat ini telah naik sekitar 2,5 persen.
Kenaikan ini menguntungkan investor lama, namun pembeli baru menghadapi risiko opportunity cost jika harga global bergerak sideways terlalu lama.
Faktor Global Jadi Penyebab Harga Emas Mandek
Emas Antam. [Instagram]Harga emas dunia di pasar spot tercatat naik tipis ke level USD4.303,85 per troy ons, namun penguatan tersebut tertahan oleh nilai tukar rupiah yang masih berada di kisaran Rp16.200 per dolar AS.
Selain itu, indikator teknikal menunjukkan kondisi overbought dengan RSI di atas 75, mendorong pasar memasuki fase konsolidasi.
Data ekonomi Amerika Serikat, khususnya inflasi CPI November, turut membuat pelaku pasar memilih bersikap hati-hati.
Permintaan musiman jelang Natal dan akhir tahun cenderung stabil, namun sebagian investor ritel masih menunggu koreksi harga untuk melakukan pembelian lanjutan.
Meski bergerak datar, tren jangka panjang emas Antam masih terbilang kuat. Jika dibandingkan Desember 2024, harga emas telah melonjak lebih dari 50 persen, dan naik sekitar 33 persen sejak Maret 2025.
Namun, investor yang masuk pada periode November lalu masih mencatat potensi koreksi ringan sekitar 1–3 persen. Situasi ini justru dinilai sebagai jeda sehat sebelum pergerakan besar berikutnya.
Strategi Investasi Saat Harga Emas Tidak Bergerak
Dalam kondisi stagnan, investor disarankan memanfaatkan momentum untuk akumulasi bertahap, baik melalui pembelian emas fisik di butik Logam Mulia maupun secara digital.
Target realistis jangka menengah masih berada di kisaran Rp2.500.000 per gram hingga akhir 2025. Alokasi ideal emas berada di kisaran 10–15 persen portofolio, dengan fokus pada pecahan kecil 0,5 hingga 5 gram guna meminimalkan beban pajak.
Meski ada risiko koreksi ke area Rp2.450.000 jika kebijakan The Fed kembali hawkish, prospek jangka panjang emas dinilai tetap bullish menuju 2026 seiring proyeksi inflasi global di kisaran 3 persen.