BPBD Ungkap Jalur Utama Rejang Lebong Rawan Longsor
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Langkah ini diambil menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Bengkulu.
Baca Juga: Kota Medan Banjir Besar, Ini Nomor Call Center Basarnas untuk Evakuasi Warga
Titik Rawan Banjir dan Longsor yang Diperhatikan
Kepala BPBD Rejang Lebong, M. Budianto, melalui Kepala Seksi Kedaruratan BPBD, Rio Agustian Pakpahan, mengatakan bahwa sejumlah wilayah di Rejang Lebong masih tergolong rawan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan tanah longsor.
“Daerah-daerah yang berpotensi terdampak banjir umumnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Beberapa titik memang kerap tergenang saat hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Rio, Sabtu (13/12).
Baca Juga: Jelang Nataru: Bupati Rejang Lebong Pimpin Rapat Penting! Harga Kebutuhan Pokok Dijamin Aman?
Menurutnya, wilayah seperti Talang Rimbo Lama, Kepala Siring, serta kawasan Jalan Baru di sekitar jembatan menjadi area yang perlu mendapat perhatian khusus.
Selain itu, Rejang Lebong juga masuk dalam zona potensi hujan lebat hingga sangat lebat berdasarkan prakiraan BMKG.
Tak hanya banjir, ancaman longsor juga dinilai cukup tinggi, terutama di kawasan perbukitan dan jalur transportasi utama. Rio menyebutkan, sejumlah ruas jalan strategis berisiko terdampak longsor apabila hujan deras berlangsung dalam waktu lama.
“Jalur Curup–Lubuklinggau dan Curup–Lebong masih menjadi perhatian karena berada di kawasan rawan longsor, begitu juga beberapa wilayah perbukitan lainnya,” jelasnya.
Bpbd Rejang Lebong Siaga Penuh
Imbauan dan Kesiapsiagaan Tim Respons Cepat BPBD
BPBD mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi warga yang bermukim di daerah rawan serta pengguna jalan yang melintasi jalur-jalur tersebut.
Warga diminta segera melapor apabila melihat tanda-tanda bencana atau kondisi yang membahayakan.
“Kami mengharapkan partisipasi aktif masyarakat. Jika ada indikasi banjir atau longsor, segera sampaikan laporan ke aparat desa atau langsung ke BPBD,” tegas Rio.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Rejang Lebong memastikan kesiapan personel dan sarana pendukung. Tim Reaksi Cepat (TRC) disiagakan penuh selama 24 jam untuk merespons laporan bencana yang masuk.
BPBD juga membuka layanan pengaduan darurat yang dapat dihubungi masyarakat melalui nomor 0821 7001 0084 atau 0857 7001 0084.
Dengan kesiapsiagaan tersebut, BPBD berharap dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.