Ekonomi Bisnis
Harga Emas Antam Logam Mulia Rabu 1 Oktober 2025: Naik Rp 3.000 per Gram

Harga emas Antam Logam Mulia pada Rabu, 1 Oktober 2025, kembali mencatatkan penguatan tipis.
Berdasarkan informasi resmi dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), harga emas batangan 1 gram dibanderol Rp 2.237.000 per gram.
Angka ini naik Rp 3.000 dibandingkan harga pada Selasa, 30 September 2025, yang berada di level Rp 2.234.000 per gram.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila 2025: Tema, Jadwal Upacara, dan Susunan Acara Lengkap
Kenaikan tipis ini menambah catatan positif bagi emas Antam, yang sudah mengalami reli penguatan selama lima hari beruntun.
Tren bullish ini membuat banyak investor mulai kembali menaruh perhatian pada emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Banyak analis memprediksi bahwa tren kenaikan harga emas Antam masih akan berlanjut pada bulan Oktober 2025.
Baca Juga: Harga Emas Antam Selasa, 30 September 2025: Pecah Rekor Baru Rp 2.234.000 per Gram
Jika tren global berlanjut, harga emas bisa menembus Rp 2.700.000 per gram di akhir tahun 2025.
Di pasar internasional, emas berpotensi mencapai US$ 4.000 per troy ons jika kondisi geopolitik dan ekonomi global semakin tidak menentu.
Faktor pelemahan rupiah, inflasi global, serta sentimen investor terhadap aset safe haven diperkirakan menjadi pendorong utama kenaikan ini.
Update Lengkap Harga Emas Antam 1 Oktober 2025
Emas Antam. [Instagram]Selain harga jual, harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan. Per hari ini, buyback emas dibanderol Rp 2.084.000 per gram, naik Rp 3.000 dari posisi sebelumnya.
Buyback adalah harga yang ditawarkan Antam jika pemilik emas ingin menjual kembali emas batangan yang dimilikinya.
Dengan tren naik pada harga buyback, pasar melihat adanya likuiditas yang sehat sekaligus optimisme bahwa harga emas akan terus menguat dalam waktu dekat.
Bagi investor, harga buyback menjadi indikator penting karena menentukan nilai realisasi investasi emas jika sewaktu-waktu dijual.
Faktor Penggerak Kenaikan Harga Emas Antam
Emas Antam. [Instagram]Ada sejumlah faktor utama yang mendorong harga emas Antam menembus rekor baru pada Oktober 2025:
1. Kenaikan Harga Emas Dunia
Harga emas global berada di level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sekitar US$ 3.858 per troy ons pada akhir September 2025. Lonjakan ini dipicu oleh:
Inflasi global yang masih tinggi.
Kebijakan moneter longgar dari bank sentral utama, terutama The Federal Reserve (The Fed).
Kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi global, termasuk potensi perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa.
Kenaikan harga emas dunia ini otomatis memengaruhi harga emas Antam di dalam negeri.
2. Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah membuat harga emas dalam rupiah ikut terdongkrak.
Hal ini karena emas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga setiap pelemahan rupiah akan membuat harga emas dalam rupiah meningkat.
Kondisi ini semakin memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap fluktuasi mata uang.
3. Permintaan Fisik dan Faktor Musiman
Selain faktor makroekonomi, permintaan emas fisik juga meningkat.
Investor dalam negeri banyak yang mengalihkan asetnya ke emas sebagai bentuk diversifikasi portofolio.
Permintaan perhiasan melonjak di beberapa negara Asia seiring dengan datangnya musim festival dan perayaan tradisional.
Kondisi ini membuat harga emas Antam semakin terdorong naik.
Tips Investasi Emas Saat Harga Menguat
Emas Antam. [Instagram]Harga emas yang terus naik seringkali membuat investor ragu kapan waktu terbaik untuk membeli. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
Gunakan strategi pembelian bertahap (dollar cost averaging). Dengan membeli emas secara rutin dalam jumlah kecil, risiko dari fluktuasi harga bisa ditekan.
Pantau harga emas dunia dan kurs rupiah. Kedua indikator ini sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga emas Antam di pasar domestik.
Jangan panik saat harga berfluktuasi. Emas adalah instrumen investasi jangka panjang. Fluktuasi harian sebaiknya tidak membuat investor terburu-buru menjual.
Diversifikasi aset. Jangan hanya mengandalkan emas, melainkan kombinasikan juga dengan instrumen lain seperti reksa dana, saham, atau obligasi untuk mengurangi risiko.