Harta Bendanya Habis, Zakim Hanya Selamatkan Satu Dokumen Penting Ini Saat Kebakaran di Kemayoran

Zakim (72) hanya bisa diam termangu melihat kondisi rumannya yang sudah menjadi puing.

Matanya menyapu setiap sudut rumah, berharap ada barang berharga yang masih tersisa.

Namun yang ia temukan hanya sisa-sisa kebakaran dan tembok yang menghitam akibat dijilat di jago merah.

Baca Juga: Pemkot Jakpus Lakukan Pengecekan Seluruh Pompa Air Antisipasi Banjir

Zakim merupakan salah satu korban kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).

Ketika ditemui FTNews di lokasi pada Rabu (11/12/2024), Zakim bertutur, semua harta bendanya ludes dilalap api.

Saat kejadian, nyaris tak ada yang bisa ia selamatkan. Hanya beberapa dokumen penting yang berhasiil ia genggam ketika keluar dari kepungan api dan asap hitam,

Baca Juga: Mayat di Rusun Dakota, Saksi: Sebelum Tewas, Korban Terlibat Keributan

Salah satunya dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) sementara sisanya tak bisa diselamatkan karena sulitnya medan yang berada dalam gang sempit.

Zakim, salah satu korban kebakaran di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat (Selvianus Kopong Basar / ftnews.co.id)

"Tadinya bawa air pas mau ini (nyiram) nggak bisa masuk kondisinya udah gelap cari handphone nggak ada, nggak ketemu jadi lari aja belum ada yang kebawa kecuali Kartu Keluarga (KK) udah itu aja satu baju segala macam enggak, cuma pakaian di badan," ungkap Zakim kepada FTNews.

Ia mengaku pada saat kejadian, mertua tengah berada di rumah dan langsung menyelamatkan diri ke depan. Sedangkan anak-anak tak berada di rumah karena kerja dan kuliah.

"Waktu itu saya di rumah sendiri, mertua saya di sini udah lari ke depan, anak yang satu kerja, yang satu kuliah," katanya.

Zakim menjelaskan, kini keluarganya telah mengungsi ke posko-posko yang telah tersedia.

Ia mengatakan, sejumlah bantuan pun mulai berdatangan diantaranya makanan, minuman, pakaian dan lain-lain.

"Sejauh ini di Masjid sini, kan banyak disitu kerabat-kerabat juga udah pada datang, kan sebelah sana nggak kena tuh. Anak saya sama mertua disana semua, kalau sejauh ini banyak, makanan segala macam banyak," pungkasnya.

Kebakaran tersebut berawal dari adanya percikan api dari rumah yang dijadikan pengepul rongsokan plastik milik warga berinisial J.

Percikan api kemudian dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian bangunan semi permanen yang ada di kawasan tersebut.

Kebakaran di permukiman padat penduduk ini menyebabkan 1.800 jiwa dari 600 KK dan tujuh rukun tetangga (RT), yakni 03, 04, 05, 06, 07, 08, dan 09 di RW 05 terdampak. (SELVIANUS KOPONG BASAR)