Nasional

Hasan Nasbi Vs Purbaya, Sang 'Koboi' dan 'Baku Tikam'

28 Oktober 2025 | 11:02 WIB
Hasan Nasbi Vs Purbaya, Sang 'Koboi' dan 'Baku Tikam'
Mantan kepala PCO Hasan Nasbi dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. [Kolase/Int]

Menteri Keungan Purbaya Yudhi Sadewa tak tinggal diam usai gaya komunikasinya dikritik Eks Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi.

rb-1

Dianggap gaya bahasanya menimbulkan 'baku tikam' dengan pejabat lain dan bisa meningkatkan soliditas pemerintahan, Purbaya justru menanggapi dengan gayanya.

Purbaya memberkan data hasil survei masyarakat yang menunjukkan kepercayaan terhadap pemerintah naik.

Baca Juga: Indeks Kepercayaan Publik Naik, Menteri Purbaya Ungkap Hal Ini

rb-3

Data itu dirilis pada Oktober 2025 setelah dirinya resmi masuk kabinet menjadi Bendahara Negara pada bulan sebelumnya.

Hal itu ditunjukkan sebagai bantahan Hasan Nasbi yang menyatakan bahwa gaya komunikasinya dapat meningkatkan soliditas pemerintahan.

Menurut Puraya, stabilitas pemerintahan di mata masyarakat kini tengah baik.

Baca Juga: Hasan Nasbi Dikecam Gegara Minta Purbaya Stop Kritik, Warganet: Bukannya Sadar Diri

"Stabilitas pemerintah amat baik di mata masyarakat, kecuali di mata orang itu ya," kata Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025) kemarin.

Kepercayaan Masyarakat ke Pemerintah Membaik

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan data survei kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. [Instagram]Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan data survei kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. [Instagram]Purbaya menunjukkan data indeks kepercayaan konsumen kepada pemerintah per Oktober 2025 yang dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Dalam data itu disampaikan bahwa kepercayaan masyarakat mulai membaik setelah sempat anjlok hingga muncul demo besar-besaran pada Agustus 2025.

"Juli-Agustus-September turun terus ke titik terendah, inilah lah terjadinya banyaknya demo. Kita melakukan kebijakan yang mungkin bagi kalangan (lainnya) agak drastis, agak mengatakan ceplas ceplos, tapi ini berhasil membekukan sentimen masyarakat ke pemerintah. Justru ini levelnya sekarang sudah sama dengan ini, jadi sudah stabil lagi," ungkap Purbaya sambil menunjukkan hasil pengawasan yang dipegangnya.

Purbaya menyebut kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah membaik seiring kondisi ekonomi yang bagus.

Gaya Koboi Balikkan Kepercayaan Masyarakat

Selain itu, gaya bicaranya yang 'koboi' diklaim terbukti buruknya kepercayaan masyarakat.

"Jadi ini ada korelasinya. Ketika ekonomi buruk, mereka (masyarakat) tidak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Ketika balik, mereka juga senang ke pemerintah. Jadi seperti saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah," imbuhnya.

Purbaya menambahkan, apa yang disampaikannya kepada masyarakat selalu berdasarkan perintah Presiden Prabowo Subianto dan tidak bergerak sendiri. Upaya-upaya ini dilakukan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi.

"Jadi saya tidak berani bergerak sendiri. Jangan menganggap saya koboi, saya hanya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden, kira-kira begitu, dengan versi yang lebih halus," katanya.

"Saya pernah memastikan kepada beliau, saya akan belanjanya tepat waktu. Dia bilang lanjutkan, jalan saja. Kenapa? Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di triwulan IV tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan, saya diharapkan ke depan lebih baik lagi. Saya tidak mencampuri kebijakan mereka ya, tapi memastikan bahwa penyerapan anggarannya tepat karena uangnya kan ada biayanya untuk saya, ada cost-nya," tambah Purbaya.

Hasan Nasbi Kritik Gaya Komunikasi Purbaya

Sebelumnya, Hasan Nasbi mengkritik gaya komunikasi Purbaya yang sering menjadi pejabat lain di ruang terbuka. Menurutnya, pola komunikasi seperti itu berpotensi meningkatkan solidaritas pemerintah.

“Kalau kita berbicara dalam konteks pemerintah, ya sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum, karena itu akan melibatkan pemerintah,” ujar Hasan Nasbi melalui YouTube pribadinya.

Menurut Hasan Nasbi, jika ingin ada yang disampaikan terkait kritik dan saran sebaiknya di ruang tertutup.

Ia mencontohkan permasalahan Purbaya vs Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang saling silang pendapat tentang jumlah dana yang mengendap di bank.

“Kalau mau baku tikam di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling debat, mau tunjuk-tunjukkan di ruang tertutup, tapi kalau di ruang terbuka, kita nanti akan meng-hibur orang yang tidak suka dengan pemerintah,” ujarnya.

Tag Menkeu Koboi Hasan Nasbi Purbaya