Heboh di Medsos! Lowongan Kerja Bohongan Makan Korban, Begini Modusnya
 031020256.png)
Di era digital saat ini, mencari pekerjaan memang jauh lebih mudah dibandingkan satu dekade lalu. Cukup dengan ponsel dan internet, job seeker bisa mengakses ribuan lowongan melalui platform seperti LinkedIn, JobStreet, hingga Glints.
Namun, di balik kemudahan ini, ada bahaya besar yang mengintai: penipuan lowongan kerja.
Fenomena ini bukan hal baru, tetapi kini semakin canggih, menyasar para fresh graduate hingga pencari kerja berpengalaman yang sedang membutuhkan pekerjaan cepat.
Tawaran menggiurkan sering kali jadi jebakan. Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda lowongan kerja palsu agar tidak menjadi korban.
ilustrasi penipuan lowongan kerja (Gemini AI)
1. Ciri-Ciri Lowongan Kerja yang Perlu Diwaspadai
Ada sejumlah “bendera merah” yang patut dicermati ketika menemukan iklan lowongan. Beberapa di antaranya:
-
Persyaratan terlalu umum dan manis → Perusahaan kredibel selalu menyebutkan kualifikasi detail. Jika semua jurusan dan semua orang bisa melamar tanpa batasan, itu patut dicurigai.
-
Proses kilat tanpa logika → Klaim “langsung diterima” atau “kerja hari ini juga” adalah modus klasik penipuan.
-
Tanpa wawancara → Proses rekrutmen sehat pasti ada tahap wawancara, minimal secara online.
-
Gaji bombastis → Tawaran gaji belasan juta untuk pekerjaan admin tanpa pengalaman adalah red flag.
-
Alamat dan perusahaan tidak jelas → Kantor fiktif atau nama perusahaan yang tidak bisa diverifikasi di internet adalah tanda bahaya.
-
Undangan via SMS/WhatsApp dari nomor asing → Perusahaan profesional menggunakan email resmi, bukan nomor pribadi.
-
Permintaan uang → Inilah trik paling sering digunakan. Ingat, perusahaan asli tidak pernah meminta biaya administrasi, pelatihan, atau seragam.
2. Langkah Aman Melamar Pekerjaan
Jika sudah mengetahui pola penipuan, langkah selanjutnya adalah memperkuat pertahanan diri. Beberapa strategi yang bisa dilakukan:
-
Lamar melalui kanal resmi → Gunakan situs karir perusahaan atau job portal terpercaya.
-
Lakukan riset singkat → Periksa nama perusahaan di Google, LinkedIn, dan media sosial resmi.
-
Cek domain email → Pastikan email berakhiran @namaperusahaan.com, bukan domain gratisan.
-
Verifikasi ulang lowongan → Jika ada keraguan, hubungi langsung HR perusahaan melalui kontak resmi.
Tambahan penting: selalu simpan jejak komunikasi. Jika suatu hari terbukti penipuan, bukti ini bisa digunakan untuk melaporkan ke pihak berwajib.
3. Membangun Mental Tahan Penipuan
ILUSTRASI INTERVIEW
Banyak pencari kerja yang terjebak karena tergesa-gesa ingin segera bekerja. Mentalitas “yang penting cepat dapat kerja” sering membuat mereka mengabaikan hal-hal kecil yang sebenarnya janggal.
Oleh karena itu, penting untuk:
-
Tetap realistis → Jangan mudah percaya tawaran gaji di luar logika.
-
Sabar dalam proses → Rekrutmen sejati memakan waktu, dan itu normal.
-
Diskusikan dengan orang lain → Terkadang perspektif keluarga atau teman bisa membantu mengidentifikasi red flag yang Anda lewatkan.
Lowongan kerja palsu akan selalu ada mengikuti perkembangan teknologi. Modusnya bisa berubah-ubah, tapi esensinya sama: memanfaatkan kelengahan pencari kerja.
Karena itu, jangan hanya berfokus pada euforia “akhirnya ada panggilan kerja”, tapi selalu tempelkan sikap kritis.
Ingat, mencari kerja adalah perjalanan panjang. Dengan kewaspadaan, kesabaran, dan verifikasi cermat, Anda bisa menghindari jebakan dan menemukan peluang karir yang benar-benar aman serta menjanjikan.