Biodata dan Agama Konglomerat Chairul Tanjung, Ayah dari Putri Tanjung yang Diisukan Bercerai

Isu tak sedap tengah mengguncang keluarga konglomerat Chairul Tanjung. Penikahan Putri Tanjung dan Guinandra Jatikusumo dikabarkan mengalami keretakan.

Putri Tanjung merupakan anak pertama dari Chairul Tanjung. Kabar mengenai keretakan rumah tangga Putri dan Guinandra mulai ramai diperbincangkan publik ketika netizen menyadari bahwa foto-foto kebersamaan keduanya tiba-tiba menghilang dari akun Instagram masing-masing.

Profil Chairul Tanjung

Baca Juga: Biodata & Agama Putri Tanjung, Anak Chairul Tanjung yang Diguncang Isu Retak Rumah Tangga

Chairul Tanjung dan keluarganya. (ig putritanjung)

Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 18 Juni 1962. Chairul Tanjung merupakan pengusaha Indonesia dan mantan.

Nama Chairul Tanjung dikenal luas sebagai konglomerat yang memimpin CT Corp. "CT" dalam nama grup usaha itu diambil dari namanya "Chairul Tanjung".

Chairul Tanjung lahir dari pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Ayahnya adalah seorang wartawan pada zama Orde Lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil, sedangkan ibu CT seorang ibu rumah tangga.

Ayah Chairul Tanjung merupakan keturunan Suku Pesisir bermarga Tanjung, yang berasal dari Sorkam, Sumatera Utara. Sedangkan ibunya dari Cibadak, Jawa Barat. Chairul Tanjung berada dalam keluarga bersama enam saudara lainnya.

Ketika Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan ini memaksa orang tuanya menjual rumah dan mereka tinggal di kamar losmen yang sempit.

Choirul Tanjung merupakan seorang penganut Islam. Pendidikan tingginya dari Universita Indonesia (UI) mengambil jurusan Kedokteran Gigi.

Karier sebagai Pengusaha

Chairul Tanjung dan putrinya Putri Tanjung. (instagram putritanjung)

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Jakarta pada tahun 1981, Chairul masuk Fakultas Kedokteran Gigi UI dan lulus 1987. Ketika kuliah inilah ia sudah mulai masuk dunia bisnis.

Saat studi itu ia berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan fotokopi di kampus. Chairul pernah berbisnis toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat, meski akhirnya bangkrut.

Baru setelah lulus ia mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya, yaitu Untung Sentousa, Aris Mulyono dan Ahmad Husni Basuni pada tahun 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor.

Perusahaan tersebut mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Chairul Tanjung memulai konglomerasinya dengan membangun Para Group yang berfokus pada tiga bidang utama: keuangan, properti, dan multimedia. Melalui Para Inti Holdindo sebagai holding utama, ia mengembangkan beragam perusahaan seperti Bank Mega, Asuransi Mega, Bandung Supermall, Trans TV, dan Trans7.

Seiring berkembangnya usaha, Chairul Tanjung memperluas investasi hingga mengakuisisi saham Carrefour Indonesia pada 2010. Pada 2011, ia meresmikan perubahan Para Group menjadi CT Corp, yang kini menaungi Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources dengan bisnis meliputi keuangan, media, ritel, gaya hidup, hiburan, serta sumber daya alam.