Update Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Tim SAR Temukan 4 Korban, Total 9 Orang Meninggal, 54 Masih Dicari

Tim SAR (Search and Rescue) gabungan kembali menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dengan penemuan terbaru itu, total jumlah korban yang meninggal 9 orang.
Berdasarkan keterangan BNPB, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.
Memasuki hari kelima, Jumat (3/10/2025), insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pencarian masih terus dilakukan Tim SAR Gabungan.
Baca Juga: Update Operasi SAR Insiden Ponpes Al Khoziny: 108 Dievakuasi 5 Meninggal
Tim SAR Gabungan Bekerja 24 Jam
Upaya pencarian dan pertolongan dilakukan secara terpadu oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan sebanyak lebih dari 400 orang selama 24 jam bergantian.
Tim telah melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.
Baca Juga: Pesan Pilu Santri ke Ibunya Usai Mushalla Ponpes Al Khoziny Ambruk, Netizen Ikut Nangis
Dalam pelaksanaannya, seluruh langkah di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah. Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak.
“Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto di posko darurat BNPB, Buduran, Sidoarjo, Kamis (3/10).
Masih Ada Kemungkinan Ditemukan Korban Lainnya
Seluruh pihak keluarga korban pun sudah menghendaki penggunaan alat berat ini seandainya dalam proses pencarian dapat mengganggu kondisi jenazah. Para keluarga korban juga sudah merelakan dan mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya mereka diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan bangunan lantai empat itu.
“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” ungkap Suharyanto.
Kepala BNPB juga menyampaikan bahwa kemungkinan ditemukannya korban meninggal masih ada, seiring dengan upaya pencarian yang terus dimaksimalkan. Selanjutnya, perkembangan hasil penemuan oleh tim SAR gabungan di lapangan akan dihimpun dan disampaikan melalui posko BNPB secara berkala tiga kali sehari, yakni pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.
“Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Kepala BNPB.***