Heboh di Medsos Soal Doktor Instan Bahlil Lahadia Hingga Dugaan Gunakan Jasa Joki
Nasional

Gelar Doktor yang di sandang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dipersoalkan. Terkait hal itupun tengah viral di media sosial.
Di X, Bahlil disebut terlalu instan mendapatkan gelar Doktornya di Universitas Indonesia (UI). Soal ijazah S3 Bahlil pun menjadi perbincangan dan dipersoalkan netizen.
Dilihat pada postingan @Topi_Merah Influenza pilek di X disebutkan, dikatakan bahwa Bahlil tidak pernah terdaftar sebagai mahasiswa S1 ataupun S2 di PDDIKTI.
Baca Juga: Mulai 1 Oktober, Pembelian Pertalite Dikabarkan Akan Dibatasi
"Jelas menunjukkan ada yang tak beres. Hanya terdaftar di S3 saja. Tapi berani mengklaim gelar doktor," ujar penyataan dalam video yang diposting aku tersebut dilihat, Kamis (24/10/2024).
Disebutkan lagi, bahwa persoalan dugaan adanya aktifitas tak sesuai prosedur dalam memperoleh gelar Doktor Bahlil Lahadalia adalah penghinaan bagi dunia akademik.
Selanjutnya, dari penelurusan yang dilakukan dalam video itu metadata disertasi Bahlil mencantumkan nama Alvian Cendy Yustian sebagai penulis. "Apakah kita sedang menyaksikan skandal joki yang terang-terangan," papar statemen dalam video itu.
Baca Juga: Jadi Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia: Emang Salah Didukung Pemerintah?
Alvian Cendy merupakan lulusan S1 yang bekerja di Kementerian Investasi tempat bahlil dan diketahui bukan hanya Alvian saja. Namun ada lima orang lainnya. Bahkan muncul dugaan plagiarisme.
Sementara itu, Universitas Indonesia (UI) buka suara soal spekulasi yang beredar di masyarakat terkait kelulusan S3 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Menurut Dr. Teguh Dartanto, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI sekaligus co-promotor disertasi Bahlil menegaskan, seluruh tahapan yang dilalui Bahlil sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di UI.
Teguh Dartanto menegaskan Bahlil telah memenuhi semua syarat administratif berdasarkan Peraturan Rektor No. 26/2022, khususnya Pasal 20, yang mengatur bahwa masa studi program doktor dijadwalkan untuk 6 semester dan dapat ditempuh paling sedikit dalam 4 semester atau paling lama 10 Semester.
“Bahlil telah menempuh 4 Semester, yaitu pada Semester Genap 2022/2023, Ganjil 2023/2024, Genap 2023/2024, dan Ganjil 2024/2025. Oleh karena itu, secara administratif, saya menandatangani persetujuan disertasi untuk maju ke tahap promosi,” kata Teguh Dartanto dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2024).
Menurut dia, secara administratif, legal dan formal, Bahlil sudah layak untuk maju ke tahap promosi doktoral. Teguh juga menjelaskan Bahlil telah menyelesaikan syarat publikasi akademik yang merupakan salah satu prasyarat kelulusan program doktor di UI.
“Perdebatannya hanya kapan waktu pelaksanaannya. Tetapi secara prosedural dan syarat akademik, dia sudah memenuhi," ucapnya.
“Bahlil telah memenuhi syarat tiga publikasi, yaitu satu jurnal bereputasi internasional di Scopus-Journal of ASEAN Studies, satu jurnal di SINTA 2 pada Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, dan satu prosiding yang bisa digantikan menjadi jurnal SINTA 2 di Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen," pungkas Teguh Dartanto.