Meme Bahlil Viral, Pemilik Akun Sudah Dimaafkan?

Meme Bahlil viral berujung laporan pihak kepolisian oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) karena dianggap menghina Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Pembuat meme Bahlil viral menambahkan elemen seperti tanduk, hidung mirip babi, dan mata berukuran besar.

Meme ini pertama kali muncul di grup publik Facebook Perkumpulan Meme Indonesia dan menyebar cepat di media sosial, memicu reaksi beragam dari kritik hingga kontroversi mengenai batas etika dalam kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog

Meme ini juga menimbulkan pelaporan sejumlah akun pembuat dan penyebar meme tersebut ke polisi karena dianggap mencemarkan nama baik dan melakukan penghinaan pribadi.

Menteri Esdm Bahlil Lahadalia Terkait Langkanya Bbm Swasta. (Instagram Bahlil)

Beberapa akun media sosial yang membuat dan menyebarkan meme yang menyerang pribadi Menteri ESDM dan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dilaporkan oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Lagi-lagi Bahlil Kena Sentil, Said Abdullah Sebut Jadi Beban Prabowo : Sinyal Reshuffle?

Wakil Ketua Umum AMPG, Sedek Bahta, menyebutkan ada sekitar lima hingga tujuh akun yang secara masif mengunggah konten meme tersebut, dan jumlah ini masih bisa bertambah karena pihak AMPG masih menyisir akun-akun lain yang terkait.

Selain AMPG, relawan Pilar 08 juga melaporkan sejumlah akun buzzer yang menyebarkan meme kebencian terhadap Bahlil ke Bareskrim Polri.

Sudah Dimaafkan Bahlil?

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Istimewa]

Bahlil Lahadalia dalam keterangannya menyampaikan pihaknya telah memaafkan pembuat meme yang menghina dirinya.

"Saya maafkan, kok. Biarlah Allah, saya doakan Allah berikan kesadaran semuanya untuk saudara-saudara saya yang mungkin salah berpikir. Semoga mereka kembali kepada jalan Siratal Mustaqim (jalan yang lurus)," ucap Bahlil dalam keterangan, Jumat 24 Oktober 2025.

Ia menjelaskan kalau dalam negara demokrasi, pembuat meme juga harus paham etika demokrasi dalam menyampaikan pendapat.

"Mbok saran saya, demokrasi sih demokrasi. Tapi kita harus juga tahu standar etika demokrasi kita," ujar Bahlil.