Heboh Donald Trump Tinggalkan G7 Lebih Awal karena Konflik Israel-Iran

Nasional

Selasa, 17 Juni 2025 | 08:04 WIB
Heboh Donald Trump Tinggalkan G7 Lebih Awal karena Konflik Israel-Iran
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt. (Twitter @PressSec)

Presiden Donald Trump akan meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal "sehingga ia dapat mengurus banyak hal penting". Hal itu disampaikan sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Senin malam. KTT G7 Kanada diadakan dari 16-17 Juni 2025.

rb-1

"Presiden Trump menjalani hari yang menyenangkan di G7, bahkan menandatangani kesepakatan perdagangan besar dengan Inggris dan Perdana Menteri Keir Starmer. Banyak yang telah dicapai, tetapi karena apa yang terjadi di Timur Tengah, Presiden Trump akan meninggalkan kantornya malam ini setelah makan malam dengan para Kepala Negara," tulis Leavitt di X.

Cuitan tersebut membuat heboh di Twitter. Banyak pihak menyebut bahwa Trump akan melakukan sesuatu yang entah apa terkait perang antara Iran dan Israel.

Baca Juga: Kronologi Adu Jotos Elon Musk dan Menkeu AS di Gedung Putih

rb-3

Trump Batal Bertemu Sejumlah Pemimpin

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt. (Twitter @PressSec)Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt. (Twitter @PressSec)Perubahan jadwal tersebut akan membatalkan rencana pertemuan bilateral Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Ia juga tidak akan menghadiri konferensi pers pada hari Selasa.

Pengumuman itu muncul setelah Trump mengunggah peringatan di media sosial yang berbunyi "setiap orang harus segera mengungsi dari Teheran."

Baca Juga: Iran Klaim Bisa Gempur AS dan Israel Selama 2 Tahun Tanpa Henti

Dikutip ABC News, dua pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa Trump tidak akan menandatangani pernyataan yang sedang disusun oleh para pemimpin dunia di KTT tersebut yang menyerukan de-eskalasi antara Israel dan Iran.

Draf tersebut berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar, termasuk pasar energi dan mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa presiden, sejauh ini, belum merasa perlu menandatangani pernyataan tersebut, karena ia telah berbicara secara terbuka tentang konflik yang sedang berlangsung dan menjelaskan posisinya.

Trump Berbicara tentang Eskalasi Iran-Isael

Presiden AS Donald Trump. (Instagram @donaldtrumpreal)Presiden AS Donald Trump. (Instagram @donaldtrumpreal)Sebelumnya pada hari Senin, Trump mengatakan bahwa Iran ingin "berbicara" tentang de-eskalasi karena serangan udara terus berlanjut antara Teheran dan Israel.

Trump menjawab pertanyaan tentang konflik yang semakin dalam saat ia bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di KTT G7 di Kananaskis, Alberta, pada hari Senin.

"Mereka ingin berbicara, tetapi mereka seharusnya sudah melakukannya sebelumnya," kata Trump tentang Iran seperti dikutip ABC News.

"Saya punya waktu 60 hari, dan mereka punya waktu 60 hari. Dan pada hari ke-61 saya berkata, 'Kita tidak punya kesepakatan.' Mereka harus membuat kesepakatan."

"Ini menyakitkan bagi kedua belah pihak, tetapi saya katakan Iran tidak memenangkan perang ini," lanjut Trump. "Dan mereka harus berbicara, dan mereka harus berbicara segera sebelum terlambat."

Presiden AS tidak mau berkomentar ketika ditanya tentang apa yang diperlukan agar Amerika Serikat terlibat secara militer.

Tag israel amerika donald trump iran perang iran israel

Terkini