Idulfitri 1446 H: Momen Penting untuk Bersilaturahmi dan Saling Memaafkan

Sosial Budaya

Rabu, 02 April 2025 | 08:35 WIB
Idulfitri 1446 H: Momen Penting untuk Bersilaturahmi dan Saling Memaafkan
Ilustrasi. (Pixabay @enjoytheworld)

Umat Islam merayakan Idulfitri 1446 H dengan gembira dan suka cita. Kita pantas merayakan Lebara setelah sebulan Ramadah beribadah, menjalankan puasa, mengkhatamkan Alquran, melaksanakan qiyamullail, bersedekah, dan lain-lain.

rb-1

Semua ibadah itu kita lakukan sebagai cara untuk meraih kebahagian hidup. Yaitu hidup bahagia karena merasa dekat dengan Allah SWT. Allah SWT berfirman:

{قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}

Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan

rb-3

Artinya: Katakanlah (hai, Muhammad!) dengan anugerah Allah dan rahmat-Nya maka bergembiralah! Ia lebih baik dari apa yang kamu kumpulkan. (QS Yunus: 58)

Ilustrasi. (Pixabay @shamsherniazi)

Dikutip situs Kementerian Agama, Nabi Muhammad SAW membolehkan umatnya untuk merayakan Idulfitri dengan suka cita. Disebutkan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، قَالَتْ: دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِي جَارِيَتَانِ مِنْ جَوَارِي الْأَنْصَارِ تُغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ بُعَاثَ، قَالَتْ: وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَمَزَامِيرُ الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَذَلِكَ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:” يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا” . (متفق عليه).

Baca Juga: Ridha Allah di Bulan Ramadan dan Cara Memperolehnya Menurut Prof Quraish Shihab

Dari ‘Aisyah berkata, “Abu Bakar masuk menemui aku saat itu di sisiku ada dua orang budak tetangga Kaum Anshar yang sedang bersenandung, yang mengingatkan kepada peristiwa pembantaian kaum Anshar pada perang Bu’ats.” ‘Aisyah melanjutkan kisahnya, “Kedua sahaya tersebut tidaklah begitu pandai dalam bersenandung. Maka Abu Bakar pun berkata, “Seruling-seruling setan (kalian perdengarkan) di kediaman Rasulullah” Peristiwa itu terjadi pada Hari Raya ‘Ied. Maka bersabdalah Rasulullah, “Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan sekarang ini adalah hari raya kita.”

Di saat semua umat Islam merayakan Idulfitri dengan penuh suka cita, kita manfaatkan beberapa hari sesudah bulan puasa ini untuk bersilaturahmi. Mumpung semua bergembira! di mana secara psikis orang yang bergembira, hatinya terbuka dan mudah menerima serta berbaik hati.

Firman Allah SWT

{وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى }

Artinya: Sembahlah Allah dan jangan menyukutukannya dengan suatu apa pun. Bersikap baiklah kepada kedua orang tua dan para kerabat dekat. (QS An Nisa: 36)

Rasulullah SAW bersabda

”إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ قَالَتْ الرَّحِمُ : هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ ، قَالَ : نَعَمْ ، أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ ؟ ، قَالَتْ : بَلَى يَا رَبِّ ، قَالَ فَهُوَ لَكِ “، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ : {فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ } (البخاري)

Artinya: sesungguhnya Allah Yang menciptakan makhluk, sampai tatkala telah selesai semua ciptaannya, maka berkata rahim manusia. "Apa ini tempat bernaung bagi manusia yang telah putus hubungan?. Allah menjawab: Ya! Apa kamu rela bila aku sambungkan orang yang berkenan menyambung mu dan aku putus orang memutuskanmu? Maka rahim manusia menjawab: Baiklah, ya Tuhanku! Lalu Allah berkata: Itu adalah hakmu. Kemudian Rasulullah berkata: "Bacalah di saat saat kalian butuh, ayat Al-Qur'an yang artinya: Apa kalian berkeinginan berpaling untuk berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan silaturahmi."

Ilustrasi. (Pixabay @jpeter2)

Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa menyambung silaturahmi utamanya dilakukan kepada orang-orang yang pernah memiliki masalah dengan kita. Termasuk keluarga yang sudah jarang kita temui, kita dianjurkan untuk bersilaturahmi kepada mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا”. (البخاري)

Artinya: Bukan disebut Wasil (penyambung silaturahmi) jika hanya berkunjung kepada orang yang hubungannya normal normal saja. Tetapi disebut Wasil adalah jika kamu diputuskan hubungan dengan dia namun kamu mau bersilaturahmi kepadanya.

Islam begitu indah mengajarkan kepada ummatnya agar menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat. Momen Idulfitri ini kita harus saling memaafkan untuk kehidupan yang lebih harmonis, rukun dan damai.

Tag Islam Lebaran Idulfitri

Terkini