Indonesia Bakal Bahas Evakuasi Warga Gaza, Prabowo Utus Sugiono Temui Pejabat Palestina

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Sugiono, untuk bertemu dengan pejabat Palestina guna membahas mekanisme evakuasi warga Gaza ke Indonesia.

Indonesia menyatakan kesiapan mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza yang terluka, mengalami trauma, atau anak-anak yatim piatu, sebagai bagian dari upaya kemanusiaan. ​

Pernyataan Prabowo disampaikan sebelum bertolak ke UEA pada Rabu (9/4) dini hari. Sebelumnya pada Januari ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan akan mengirim korban perang Gaza ke sejumlah negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Penolakan Prabowo Terhadap Koruptor Dihukum Mati, Menko Yusril: Beliau Negarawan

Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di base ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta sebelum lawatan kunker luar negeri ke negara-negara Timur Tengah, pada Selasa (8/4/2025). [ist]

"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka dan nanti segera kirim Menlu (Sugiono) untuk diskusi dengan Pemerintah Palestina dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya," kata Prabowo.

Prabowo tidak mengungkap kapan Sugiono akan bertemu perwakilan Palestina. Prabowo hanya memastikan jumlah warga Gaza yang akan diterima di Indonesia jumlahnya ribuan orang.

"Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun boleh, Pemerintah Palestina dan pihak terkait di situ mereka ingin dievakuasi ke Indonesia kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka," jelas Prabowo.

Baca Juga: Menanti Putusan Prabowo Soal Polemik 4 Pulau Aceh Pindah ke Sumut

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia siap mengirimkan pesawat untuk proses evakuasi tersebut.

Warga Gaza yang dievakuasi akan diberikan perlindungan sementara di Indonesia hingga kondisi di Gaza memungkinkan mereka untuk kembali. ​

"Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama. Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini, kedua mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan mereka harus kembali ke daerah mereka asal," ujarnya.

Sebelumnya pada Februari lalu, Menlu Sugiono saat bertemu Menteri Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Varsen Aghabekian di sela pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa mengatakan, RI menolak usulan relokasi warga Gaza korban perang ke negara lain.

Komentar Sugiono sejalan dengan penolakan relokasi yang disampaikan Otoritas Palestina, Hamas, dan sejumlah negara Timur Tengah.

“Indonesia menolak relokasi paksa warga Palestina dari Gaza, dan mendukung warga Palestina tetap berada di tanah airnya," tegas Sugiono pada Februari lalu.

“Rencana apa pun harus mendapatkan persetujuan sukarela dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk Palestina,” ujar Menlu Sugiono.

Selain itu, Prabowo berencana mengunjungi lima negara Timur Tengah—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk mencari dukungan dalam upaya evakuasi ini.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali... mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia,” tegas Prabowo dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Rabu dini hari.

Presiden Prabowo Subianto [ist]

Prabowo menyebut, ia terus dihubungi oleh berbagai pihak dan utusan internasional yang meminta peran aktif Indonesia dalam merespons krisis Gaza.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina... mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” ujarnya.

Sebagai informasi, Pesawat Kepresidenan PK-GRD yang membawa Prabowo, Menlu Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, lepas landas pukul 01.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Abu Dhabi pukul 06.00 waktu setempat.