Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu
Pemerintah Republik Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Vanuatu. Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 diketahui melanda Vanuatu.
Pelepasan bantuan telah dilaksanakan di Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat (27/12/2024) yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno.
Bantuan dibawa menggunakan tiga pesawat, dua diantaranya pesawat pengangkut cargo dan satu pesawat mengangkut rombongan delegasi dan logistik tambahan.
Baca Juga: 5 Kali Gempa Susulan Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan bantuan kemanusiaan dari pemerintah untuk korban bencana tiba dengan selamat di Vanuatu.
Bantuan yang diberikan meliputi tenda, kasur, genset, perahu, lampu penerangan, makanan serta logistik kebutuhan dasar lainnya.
Masa Tanggap Darurat
Baca Juga: Pengakuan Warga Saat Gempa 4,9 M Guncang Bali: Berasa Ada Suara Gemuruh
Dalam masa tanggap darurat, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan Emergency Medical Team (EMT) dari Kementerian Kesehatan. Tim dokter yang terdiri dari 15 orang ini nantinya akan bertugas di Vanuatu.
"Pada masa tahap tanggap darurat ini, kita juga mengirimkan tim kesehatan darurat atau Emergency Medical Team yang jumlahnya 15 orang, mereka nantinya akan melaksanakan tugas selama 1 bulan," ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini ada tim kesehatan darurat dari Australia sedang bertugas di Vanuatu hingga 4 Januari 2025 mendatang. Setelah itu, akan digantikan tugasnya oleh tim EMT dari Indonesia selama satu bulan.
"Mengenai perpanjangan masa tugas tim EMT akan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan dilapangan. Nantinya tim EMT akan memberikan perawatan medis darurat serta suplai obat-obatan kepada warga terdampak yang membutuhkan perawatan," jelasnya.
Indonesia sebelumnya tercatat pernah memberikan bantuan kemanusian serupa kepada Vanuatu pada 2015 dan 2023 untuk menanggulangi bencana angin ribut.
Bantuan kemanusiaan ini menegaskan komitmen Indonesia yang kuat atas terjalinnya kerja sama secara bilateral bersama Pemerintah Vanuatu.