Jawa Barat

Ini 5 Fakta Menarik Hasil Sidak KDM di Pabrik Aqua Subang

22 Oktober 2025 | 15:12 WIB
Ini 5 Fakta Menarik Hasil Sidak KDM di Pabrik Aqua Subang
Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi alias KDM melaksanakan Sidak ke Pabrik Aqua Subang dan menemukan sejumlah fakta mengejutkan

Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM, ke Pabrik Aqua di Subang mendadak jadi sorotan publik.

rb-1

Pasalnya, KDM menemukan sejumlah fakta mengejutkan terkait sumber air yang digunakan oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) ternama tersebut.

Dari hasil sidak, KDM mengungkap hal penting mulai dari asal air produksi, kedalaman sumur bor, hingga potensi dampaknya terhadap kondisi tanah dan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Heboh Aqua Bukan Air Pegunungan, Isu Pembohongan Publik-Eksploitasi Alam Mencuat

rb-3

Berikut lima fakta menarik yang ditemukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam sidaknya di Pabrik Aqua Subang:

1. Air Aqua Ternyata Bukan dari Mata Air Pegunungan

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi melaksanakan sidak ke Pabrik Aqua Subang (Tangkapan Layar)Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi melaksanakan sidak ke Pabrik Aqua Subang (Tangkapan Layar)

Baca Juga: Dedi Mulyadi Temukan Aliran Dana Janggal, Aqua Setor ke PDAM dan PJT

Kunjungan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke pabrik Aqua di Subang pada Senin (20/10/2025) mengungkap fakta mengejutkan.

Ia semula mengira air yang diproduksi berasal dari mata air pegunungan sebagaimana yang sering digambarkan dalam iklan.

Namun hasil sidak menunjukkan bahwa air tersebut berasal dari sumur bor dalam yang mengambil air bawah tanah.

“Ngambil airnya dari sungai? Airnya dari bawah tanah, Pak. Oh, airnya dari bawah tanah. Bukan air permukaan? Oke,” ujar Dedi dalam video kunjungannya yang diunggah ke kanal YouTube KDM.

2. Sumur Bor Sedalam Lebih dari 100 Meter

Dalam dialog di lokasi, pihak pabrik menjelaskan bahwa pengambilan air dilakukan dari beberapa sumur dengan kedalaman mencapai lebih dari 100 meter.

“Berapa kedalamannya? 132 meter. Kalau yang sumur 4, ya? Ini 102. Terus yang sumur 2, 60,” tanya Dedi memastikan data di lapangan.

Fakta ini semakin menegaskan bahwa air yang digunakan Aqua bukan air permukaan atau mata air alami, melainkan air tanah hasil pengeboran.

3. Potensi Risiko Pergeseran Tanah di Daerah Pegunungan

Gubernur Jawa Barat saat sedang melaksanakan sidak ke Pabrik Aqua Subang (Tangkapan Layar)Gubernur Jawa Barat saat sedang melaksanakan sidak ke Pabrik Aqua Subang (Tangkapan Layar)

Dedi menyoroti risiko lingkungan dari eksploitasi air bawah tanah di kawasan pegunungan. Ia mempertanyakan apakah pengambilan air dari sumur bor sedalam itu bisa berdampak pada stabilitas tanah.

“Kalau daerah pegunungan, tanahnya geser bisa nggak? Ini kan di bor. Kalau di pedataran mungkin nggak berisiko, tapi di sini bisa berpengaruh,” ujarnya.

Menurut Dedi, pemanfaatan air bawah tanah di area pegunungan harus dikaji serius karena dapat menyebabkan perubahan struktur tanah dan memperbesar risiko longsor.

4. Dugaan Keterkaitan dengan Banjir dan Longsor di Kasomalang

Dedi juga mengaitkan eksploitasi air tanah dan penebangan hutan dengan meningkatnya bencana banjir dan longsor di wilayah Kasomalang.

“Dulu Kasomalang itu nggak pernah banjir. Sekarang banjir. Berarti ada problem lingkungan akut yang harus dibenahi,” ungkapnya.

Ia menilai kondisi ini merupakan tanda adanya ketidakseimbangan ekosistem akibat aktivitas manusia di kawasan pegunungan.

5. Seruan Penelitian dan Transparansi Perusahaan

Menutup sidaknya, Dedi mendorong agar dilakukan penelitian menyeluruh terkait dampak pengambilan air bawah tanah terhadap lingkungan di Subang.

Ia juga meminta perusahaan terbuka mengenai jumlah serta titik pengambilan air yang digunakan untuk produksi.

“Makanya longsor sering terjadi, problemnya apa sih? Hutan yang ditebang atau eksploitasi air tanah? Ini harus diteliti. Dan saya minta, jangan ada manipulasi data,” tegasnya.

Dengan temuan ini, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya transparansi dan tanggung jawab lingkungan dari industri air kemasan, terutama yang beroperasi di wilayah pegunungan yang rentan terhadap bencana alam.

Tag Dedy Mulyadi Aqua KDM Sidak Aqua Fakta Sidak Aqua