Ini Hadiah Natal Putin untuk Pasukan Rusia di Ukraina

Nasional

Rabu, 08 Januari 2025 | 23:02 WIB
Ini Hadiah Natal Putin untuk Pasukan Rusia di Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin beri hadiah Natal untuk pasukan yang bertempur di Ukraina dalam perayaan Natal yang jatuh pada 7 Januari 2025. (Twitter / X)

Putin Minta Kepala Gereja Ortodoks Kuduskan Hadiah Natal untuk Pasukan di Ukraina

rb-1

Vladimir Putin memutuskan pasukan Rusia menyerang Ukraina pada Februari 2022. Hal itu membuat Gereja Ortodoks pun terbelah menyikapi tindakan Rusia itu.

Selain itu, tindakan Putin menyerang Ukraina memicu perpecahan di antara umat beriman di Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Trump Deadline Putin 10 Hari untuk Hentikan Perang di Ukraina, Ini Reaksi Rusia

rb-3

Perayaan Natal Kristen Ortodoks yang jatuh pada Selasa (7/1/2025), Putin bertemu kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill.

Putin membawa hadiah yang ia minta agar diberkati Patriark untuk pasukan yang bertempur di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin beri hadiah Natal untuk pasukan yang bertempur di Ukraina dalam perayaan Natal yang jatuh pada 7 Januari 2025. Hadiah Natal tersebut dikuduskan oleh Kepala Gereja Ortodoks. (Twitter / X)

Pertemuan pada kebaktian Natal di Gereja St. George the Victorious di Bukit Poklonnaya di Moskow itu terjadi saat gereja dan para pengikutnya merayakan Natal.

Baca Juga: Setelah Dievakuasi dari Ukraina, 80 WNI Tiba di Tanah Air

Putin menyampaikan ucapan selamat Natal kepada pejabat tertinggi, dan meminta Kirill untuk menguduskan salib dan ikon yang telah ia persiapkan sebagai hadiah bagi para komandan pasukannya yang bertempur di Ukraina.

"Saya kira mereka akan sangat senang menerima simbol-simbol iman yang Anda tahbiskan pada hari Natal," kata Putin kepada Patriark Kirill.

Warga Rusia dan sejumlah penganut Ortodoks lainnya pada umumnya merayakan Natal di tanggal 7 Januari, sementara sebagian besar negara Barat merayakannya pada tanggal 25 Desember.

Patriark Kirill mengucapkan doa dan memercikkan air suci ke kotak hadiah, sementara Putin berdiri dan menyaksikannya.

Patriark yang mengawasi Gereja Ortodoks Rusia menggambarkan invasi Moskow ke Ukraina sebagai bagian dari perjuangan spiritual melawan Barat dan parade kebanggaan kaum gay.

Selain itu, dewan yang dipimpinnya mengatakan bahwa invasi Rusia sebagai "perang suci" dalam rangka mempertahankan "ruang spiritual tunggal" di kawasan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin beri hadiah Natal untuk pasukan yang bertempur di Ukraina dalam perayaan Natal yang jatuh pada 7 Januari 2025. (Twitter / X)

Mereka juga mengklaim Rusia tengah melindungi dunia dari "globalisme dan kemenangan Barat yang telah jatuh ke dalam Satanisme."

Di Ukraina sendiri Kristen Ortodoks menjadi agama terbesar, namun jadi terpecah antara gereja-gereja yang setia kepada Patriarkat Moskow dan gereja-gereja yang berada di bawah badan gerejawi dan kanonik yang terpisah.

Rusia melakukan invasi besar-besaran terhadap Ukraina dimulai Februari 2022, dan telah menjadi sumber kontroversi agama dalam Gereja Ortodoks di Eropa Timur dan telah memicu perpecahan di antara umat beriman di Rusia dan Ukraina, khususnya antara Gereja Ortodoks Ukraina yang memiliki nama yang mirip tetapi berbeda dan Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Moskow (UOCMP).

Pada 2024, Kyiv secara kontroversial memberlakukan rancangan undang-undang yang melarang kegiatan UOCMP karena apa yang disebutnya hubungan dengan Kremlin dan perannya sebagai pendukung.

Undang-undang tersebut memicu reaksi di kalangan umat Kristen yang beriman, termasuk pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, yang menyuarakan kekhawatiran bahwa undang-undang ini dapat menjadi preseden berbahaya bagi semua kebebasan beragama, dengan mengatakan bahwa situasinya tidak "hitam dan putih."

Pihak berwenang di Kyiv bersikeras pembatasan tidak akan dikenakan pada penganut patriarkat Moskow di Ukraina, khususnya mereka yang bersedia secara resmi dan terbuka mengutuk invasi Moskow dan kebijakan rezim Kremlin.



Presiden Rusia Vladimir Putin beri hadiah Natal untuk pasukan yang bertempur di Ukraina dalam perayaan Natal yang jatuh pada 7 Januari 2025. (Twitter / X)

Gereja Ortodoks Ukraina berdiri pada 1990 dan menjadi gereja yang punya pemerintahan sendiri di bawah yurisdiksi Gereja Ortodoks Rusia (ROC).

Tidak seperti agama Katolik, yang dipimpin oleh Vatikan, umat Kristen Ortodoks Timur diizinkan untuk meminta yurisdiksi independen dari gereja-gereja Ortodoks lainnya.

Sumber: euronews.com

Tag Rusia Vladimir Putin Putin gereja ortodoks natal kristen ortodoks

Terkini