Ini Ucapan Kontroversial Rahayu Saraswati di Podcast yang Berujung Pengunduran Diri dari DPR RI

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal itu karena pernyataan Rahayu dalam sebuah podcast yang memicu kontroversi publik.

Pernyataan itu disampaikan dalam podcast "On The Record" yang tayang di kanal YouTube Antara TV Indonesia pada 28 Februari 2025 lalu.

Cuplikan berdurasi sekitar dua menit, tepatnya dari menit ke-25 hingga ke-27, menjadi viral karena dianggap menyinggung generasi muda Indonesia.

Pernyataan "Mental Kolonial" yang Viral

Politisi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. [Instagram]Dalam potongan video tersebut, Rahayu menyebut bahwa apabila masyarakat, khususnya generasi muda, masih bergantung pada pemerintah untuk membuka lapangan kerja, maka hal itu mencerminkan "mental kolonial".

Ia menekankan seharusnya pemuda berani mandiri dengan menciptakan usaha sendiri, terlebih di era digital dan ekonomi kreatif.

Namun, publik menilai ucapannya merendahkan perjuangan masyarakat, terutama anak muda yang sedang menghadapi tantangan ekonomi.

Rahayu kemudian menjelaskan bahwa pernyataannya dipotong dan disebarkan tanpa konteks penuh, padahal maksudnya adalah mendorong semangat kewirausahaan.

Meski begitu, gelombang kritik tetap meluas. Rahayu akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka dan mengaku menyesali ucapannya jika telah melukai perasaan banyak pihak.

Alasan Pengunduran Diri dari DPR

Sebagai bentuk tanggung jawab, Rahayu Saraswati mengumumkan pengunduran dirinya dari DPR pada September 2025.

Lewat akun Instagram @rahayusaraswati, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang merasa tersinggung atas pernyataannya.

Rahayu menegaskan bahwa sebelum resmi mundur, ia masih berkomitmen menyelesaikan satu agenda legislatif penting, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan.

Selain itu, ia berjanji menyalurkan sisa dana dapil untuk pengadaan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, serta pemberdayaan pemuda di daerah pemilihannya.

Lanjutkan Perjuangan di Luar Parlemen

Pernyataan Rahayu Saraswati. [Instagram]Rahayu Saraswati menegaskan bahwa perjuangannya tidak berhenti meski tak lagi duduk di kursi DPR.

Ia berencana melanjutkan advokasi di luar parlemen melalui organisasi yang ia pimpin, dengan fokus pada isu-isu penting.

Seperti perdagangan manusia, krisis iklim, energi terbarukan, serta keterwakilan perempuan dalam politik dan kepemimpinan.

"Perjuangan untuk Indonesia tidak hanya dari gedung DPR, tetapi bisa dilakukan dari berbagai ruang publik lain," tandasnya.