Pernyataan Lengkap Klarifikasi dan Pengunduran Diri Rahayu Saraswati sebagai Anggota DPR RI
Politik
 100920258.jpg)
Politisi Partai Gerindra sekaligus aktivis perempuan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Keputusan itu diumumkan pada 9 September 2025 dan diperkuat lewat video klarifikasi yang dirilis sehari setelahnya.
Pengunduran diri Rahayu dipicu oleh pernyataannya dalam sebuah podcast pada Februari 2025. Ucapannya kala itu dianggap menyinggung publik khususnya generasi muda yang tengah berjuang menghadapi kesulitan ekonomi dan sosial.
Minta Maaf kepada Masyarakat
Anggota DPR RI Rahayu Saraswati dalam sebuah acara. (instagram)
Rahayu Saraswati menyampaikan permintaan maafnya terkait pernyataannya dalam sebuah podcast Antara TV Indonesia yang tayang pada 28 Februari 2025. Potongan pernyataan tersebut dinilai menyakiti hati masyarakat, terutama anak muda yang sedang berjuang memulai usaha.
Dalam klarifikasinya, Rahayu menegaskan tidak ada niat untuk meremehkan usaha masyarakat. Ia mengakui kata-katanya keliru dan menyadari bahwa dirinya memiliki privilese yang tidak dimiliki semua orang.
Atas kesalahan itu, Rahayu menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra. Meski demikian, ia berharap masih bisa menyelesaikan satu tugas terakhir, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan.
Rahayu juga berterima kasih kepada masyarakat di Dapil Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu atas kepercayaan yang telah diberikan. Ia berkomitmen tetap berjuang melalui berbagai organisasi untuk isu-isu seperti pemberdayaan anak muda, lingkungan, perdagangan orang, serta keterwakilan perempuan.
Berikut Pernyataan Lengkap Pengunduran Diri Rahayu Saraswati:
Anggota DPR RI Rahayu Saraswati. (instagram)
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, Om Swastiastu, Sukihotu, salam sejahtera bagi kita semua.
Saya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra yang terpilih dari daerah pemilihan Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Izinkan saya melalui video ini untuk menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, mulai dari kira-kira 2 minggu sebelum 17 Agustus (2025). Ada pernyataan saya dari sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube pada tanggal 28 Februari 2025 atau 6 bulan yang lalu. Yang dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat.
Podcast itu adalah on the record di Antara TV Indonesia dan berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan Hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif".
Saya berbicara dengan pembawa acara selama 42 menit lebih tentang berbagai isu. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silakan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan.
Pernyataan saya diambil dari menit ke-25.37 detik sampai menit ke-27.40 detik. Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih. Yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat.
Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan.
Sebagai seorang pengusaha yang pernah merintis sebuah EO, lalu menjadi pengusaha dengan ratusan karyawan, maupun sekarang sebagai advisor bagi berbagai startup yang sedang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang memberikan solusi bagi komunitasnya masing-masing, saya paham betul bahwa memulai usaha tidaklah mudah.
Namun, saya menyadari bahwa saya memiliki privilege yang sangat besar dan keluarga termasuk suami yang mendukung saya berusaha. Dan walaupun niat saya sebenarnya ingin mendorong entrepreneurship terutama di zaman transformasi digital yang membuka peluang seluas-luasnya di dunia ekonomi kreatif, saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup.
Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya. Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih dapat diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Keparwisataan yang merupakan produk legislasi kami di Komisi VII.
Di kesempatan ini, izinkan saya untuk juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua masyarakat di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang telah memilih saya dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi wakil Anda di periode ini.
Saya mohon maaf jika saya telah mengecewakan Anda selama saya mengembang tugas ini. Dengan sisa dana yang masih ada di rekening khusus untuk Dapil, saya akan terus memberikan bantuan alat kesehatan, pelatihan-pelatihan kewirausahaan, dan sebisanya mendukung pemberdayaan anak-anak muda di Dapil saya sampai dana tersebut habis.
Terakhir, saya tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan dan isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang saya pimpin maupun rintis.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas dukungan moral dan doa yang sangat luar biasa dari semua yang telah menaruh harapan kepada saya selama ini. Terutama kepada keluarga saya dan kepada kader-kader saya di Tidak.
Ingat Bro dan Sis, berserah tidak sama dengan menyerah. Dan perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus dari kursi di DPR. Kita adalah pejuang politik."
Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa bersenyum, kita masih harus berjuang, tiada akhir. Kepada para sindikat perdagangan orang, this is not the end.
Terima kasih, demikian saya sampaikan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om santi santi santi om."