Insentif Guru Naik Lagi Tahun Depan, Segini Besarannya

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik non-PNS.

Tahun ini, lebih dari 300 ribu guru honorer akan menerima insentif sebesar Rp300 ribu per bulan.

Baca Juga: Perwakilan Guru Honorer Sampaikan Aspirasi Terkait Ketidakpastian Status PPPK

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa insentif tersebut telah diberikan sekaligus untuk tujuh bulan pada Juli 2025.

Dengan demikian, setiap guru honorer menerima total Rp2,1 juta pada tahun berjalan.

“Untuk tahun ini, insentif diberikan sekaligus untuk tujuh bulan di bulan Juli lalu. Masing-masing guru menerima Rp2,1 juta,” jelas Abdul Mu’ti dalam sebuah kesempatan.

Baca Juga: Siswa SMA Negeri 3 Huruna Diduga Dianiaya Guru Hingga Luka Berat

Insentif Guru Honorer Naik pada 2026

Ilustrasi seorang guru tengah mengajar

Abdul Mu’ti menambahkan, pada tahun 2026 pemerintah akan menaikkan nilai insentif guru honorer sebesar Rp100 ribu.

Dengan kenaikan tersebut, setiap guru akan menerima Rp400 ribu per bulan yang langsung ditransfer ke rekening masing-masing.

“Tunjangan atau insentif guru honorer dinaikkan Rp100 ribu. Mulai tahun depan, guru honorer akan mendapatkan Rp400 ribu per bulan,” ujarnya.

Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan motivasi lebih bagi para guru honorer dalam menjalankan tugas mendidik di seluruh pelosok Indonesia.

Beasiswa untuk 150 Ribu Guru yang Belum D4 atau S1

Ilustrasi anak-anak antusias mengikuti pelajaran

Selain peningkatan insentif, Kemendikdasmen juga menyiapkan program beasiswa bagi guru yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang D4 atau S1.

Sebanyak 150 ribu beasiswa akan disalurkan mulai tahun 2026 mendatang.

“Tahun depan sudah kami alokasikan 150 ribu beasiswa bagi guru yang belum menempuh D4 atau S1, dan ini sudah masuk dalam anggaran tahun 2026,” kata Mu’ti.

Pada tahun 2025, program beasiswa ini telah diberikan kepada 12.500 guru dengan nilai Rp3 juta per semester.

Mu’ti menjelaskan bahwa ini merupakan pertama kalinya Kemendikdasmen meluncurkan program beasiswa khusus untuk guru.

“Masing-masing guru menerima Rp3 juta per semester. Berdasarkan laporan, seluruh penerima sudah mulai kuliah dengan sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Kami berharap program ini dapat selesai dalam satu tahun dan para peserta bisa diwisuda tahun depan,” tandasnya.