Israel Blokir 6.000 Truk Bantuan, Gaza Terancam Krisis Kemanusiaan
Israel menahan sekitar 6.000 truk yang membawa bantuan pangan, obat-obatan, air bersih, tenda, dan selimut untuk warga Gaza.
Pemblokiran ini terjadi meski gencatan senjata sudah disepakati, memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang padat penduduk itu.
Bantuan Vital yang Dihentikan
Baca Juga: Leluhur Benjamin Netanyahu Bukan Yahudi Tulen, Buang Nama Eropa Agar Semit Banget!
Ilustrasi truk bantuan Gaza. [Instagram]
Menurut UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina), truk-truk yang diblokir membawa suplai cukup untuk menopang kebutuhan warga Gaza selama tiga bulan.
Bantuan termasuk makanan pokok, obat-obatan, peralatan sanitasi, tenda darurat, dan perlengkapan untuk penanganan krisis.
Baca Juga: Bertemu Presiden UEA, Prabowo Apresiasi Keterlibatan UEA Dalam Membantu Gaza
Sebagian barang komersial masih diperbolehkan masuk, namun mayoritas warga Gaza sangat bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup.
Pemblokiran ini mengancam akses air bersih, layanan kesehatan, dan distribusi makanan.
Dampak di Lapangan
Sejak kesepakatan gencatan senjata pada Oktober 2025, Israel awalnya menjanjikan izin masuk 600 truk per hari.
Namun kenyataannya, hanya sekitar 216 truk yang berhasil melewati perbatasan antara 10–16 Oktober.
Organisasi kemanusiaan melaporkan, rumah sakit kekurangan bahan bakar dan peralatan medis, air bersih terbatas, serta malnutrisi meningkat di antara anak-anak dan kelompok rentan.
Ribuan warga kini menghadapi kondisi hidup yang kritis.
Ancaman Krisis Kemanusiaan
Ilustrasi bantuan kemanusiaan untuk Gaza. [Instagram]
Lembaga hak asasi menilai pemblokiran ini melanggar hukum internasional.
UNRWA mendesak Israel segera membuka akses bantuan agar suplai vital bisa menjangkau warga Gaza.
Pemerintah Palestina dan lembaga internasional menyerukan tekanan global agar perbatasan Gaza dibuka sepenuhnya.
Dengan sekitar 2,4 juta warga yang sangat membutuhkan bantuan, termasuk anak-anak dan penyandang disabilitas, keterlambatan akses dapat memperburuk krisis menjadi bencana skala besar.
Pemblokiran 6.000 truk bantuan oleh Israel menambah tekanan bagi warga Gaza, yang sudah menghadapi malnutrisi, kekurangan obat-obatan, dan air bersih terbatas.
Akses bantuan harus segera dibuka untuk mencegah krisis kemanusiaan semakin memburuk.