Israel Kembalikan Jenazah Ratusan Palestina dalam Kondisi Mengerikan: Penyiksaan hingga Hilang Organ
 191020256.jpg)
Israel sepakat menghentikan serangan ke Gaza dalam gencatan senjata dengan Hamas. Salah satu poin dalam gencatan senjata tersebut pertukaran tahanan termasuk pengembalian jenazah masing-masing.
Para pemantau hak asasi manusia dan pakar medis mengecam kondisi 120 jenazah warga Palestina yang diserahkan oleh Israel ke Gaza, dengan menyatakan bahwa banyak dari jenazah tersebut menunjukkan “bukti nyata” penyiksaan dan kemungkinan pencurian organ.
Kerusakan Jenazah
Baca Juga: Siapa Avner Netanyahu? Putra PM Israel Tunda Pernikahan Usai Negaranya Diserang Iran
Dikutip Middle East Eye, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan bahwa hasil pemeriksaan resmi menunjukkan sebagian besar jenazah warga Palestina yang diterima memperlihatkan tanda-tanda penyiksaan sistematis, eksekusi di lapangan, dan tubuh yang dihancurkan.
Penyerahan jenazah-jenazah tak dikenal itu dilakukan dalam tiga tahap, dengan 45 jenazah diserahkan pada Selasa, 45 lainnya pada Rabu, dan 30 pada Kamis.
Baca Juga: Iran Luncurkan Drone Bunuh Diri Terbaru Shahed-107
Muneer Alboursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, menggambarkan jenazah-jenazah itu dalam sebuah unggahan di X sebagai “terikat seperti hewan, ditutup matanya, dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan serta luka bakar yang mengerikan yang mengungkap sejauh mana kejahatan yang dilakukan secara tersembunyi.”
“Mereka tidak mati secara alami; mereka dieksekusi setelah dibelenggu. Orang-orang ini tidak dikubur di bawah tanah, mereka disimpan di lemari pendingin milik penjajah selama berbulan-bulan,” tambahnya.
Gambar-gambar grafis yang beredar secara daring menunjukkan jenazah-jenazah yang membusuk, terikat dengan tali, dan ditutup matanya, dengan tanda-tanda yang menurut laporan forensik merupakan akibat penyiksaan fisik.
Duka Pihak Keluarga
Unggahan laporan organisasi HAM B'Tselem terkait genosida oleh Israel di Gaza. (Instagram @btselem)Beberapa rekaman menunjukkan warga Palestina sedang menatap layar yang menampilkan gambar-gambar jenazah tersebut, berusaha mengidentifikasi apakah tubuh-tubuh itu milik kerabat mereka. Warga tak kuat menahan air mata melihat kondisi jenazah-jenazah tersebut.
Euro-Med Human Rights Monitor mencatat bahwa jenazah-jenazah yang dilepaskan dari Israel “memiliki tanda-tanda jelas bekas gantungan, bekas tali di sekitar leher, luka tembak jarak dekat, tangan dan kaki terikat dengan pengikat plastik, serta mata tertutup.”
Lembaga itu menambahkan bahwa beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda telah dilindas tank, sementara yang lain menunjukkan bahwa individu-individu tersebut mengalami patah tulang, luka bakar, dan luka dalam yang parah.
“Retorika resmi, militer, dan media yang mendehumanisasi warga Palestina dan menormalkan penggambaran mereka sebagai populasi yang pantas dimusnahkan telah menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya hasutan dan penerimaan terhadap pembunuhan serta penyiksaan mereka,” kata lembaga pemantau tersebut.
“Hasutan ini tercermin dalam praktik di lapangan yang meningkat menjadi kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan merampas tahanan dan narapidana dari perlindungan dasar, serta mengarah pada penangkapan, penghilangan paksa, penyiksaan, dan eksekusi,” tambah Euro-Med, seraya mencatat bahwa pola-pola ini memberikan indikator kuat adanya “niat genosida.”
Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza, juga menyebut adanya kecurigaan pencurian organ oleh Israel.
“Ketika kami memeriksa jenazah-jenazah itu, kami menemukan bahwa banyak bagian tubuh yang hilang. Ada setengah tubuh, tubuh tanpa kepala, tanpa anggota badan, tanpa mata, dan tanpa organ dalam,” ujarnya kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa terdapat kemungkinan besar Israel mencuri organ-organ tersebut.