Jajaran Eksekutif OpenAI Satu per Satu Minggat, Ada Apa?

Teknologi

Senin, 20 Mei 2024 | 00:00 WIB
Jajaran Eksekutif OpenAI Satu per Satu Minggat, Ada Apa?

FTNews - Perusahaan pengembang artificial intelligence (AI), OpenAI, saat ini sedang naik daun dengan produknya yang bernama ChatGPT yang menjadi buah bibir. Namun, di balik kesuksesan tersebut, satu per satu jajaran eksekutif OpenAI meninggalkan perusahaan tersebut.

rb-1

Salah satunya adalah Jan Leike, salah satu pemimpin tim “Superalignment”, mengundurkan dirinya dari perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Melalui akun media sosial milik Elon Musk, X, ia menceritakan keputusannya untuk mundur dari OpenAI.

“Mundur dari pekerjaan ini merupakan salah satu hal yang tersulit yang pernah saya lakukan. Karena kami, dengan genting, perlu mengetahui bagaimana untuk mengendalikan dan mengontrol sistem AI yang lebih pintar dari kita,” tulisnya.

Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening

rb-3

Leike juga beberkan alasannya mengapa ingin bekerja di OpenAI. Menurutnya, perusahaan ini merupakan perusahaan terbaik untuk melakukan penelitian tersebut. Akan tetapi, hal tersebut malah berpenghujung dengan kekecewaan.

Ia kerap bersitegang dengan jajaran pimpinan perusahaan binaan Sam Altman ini tentang prioritas inti. Hingga, Jan Leike bersama jajaran eksekutif OpenAI mulai mundur satu per satu.

Ilustrasi ChatGPT. REUTERS/Dado Ruvic

Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan

Ia percaya bahwa ranah pekerjaan timnya adalah untuk mempersiapkan model terbaru dalam bidang keamanan, pemantauan, kesiapansiagaan, dan keselamatan. Serta, ketahanan terhadap persaingan, (super)alignment, kerahasiaan, dampak sosial, dan topik yang terkait.

Leike merasa bahwa permasalahan-permasalahan tersebut sulit untuk teratasi. Ia pun khawatir bahwa saat ini mereka belum berada di jalur yang tepat untuk mencapainya.

“Selama beberapa bulan terakhir tim saya berlayar melawan angin. Terkadang kami kesulitan dalam hal komputasi dan semakin sulit menyelesaikan penelitian penting ini,” jelasnya.

Selain itu, ia merasa membangun mesin yang lebih pintar dari pada manusia merupakan hal yang sangat berbahaya. Ia merasa bahwa OpenAI memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap kemanusiaan.

Akan tetapi, Leike merasa mereka tidak peduli dengan hal-hal tersebut. Mereka menomorsekiankan budaya dan proses keselamatan, sehingga itu bukanlah menjadi prioritas mereka lagi.

Tag Teknologi Jajaran Eksekutif OpenAI Minggat

Terkini