Jangan Minum Teh Setelah Makan, Bisa Bikin Rambut Rontok
Lifestyle

Kebanyakan orang Indonesia memiliki kebiasaan mengonsumsi teh, baik teh manis maupun teh tawar, terutama setelah makan besar. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Dalam unggahan akun Area Cakung, dr. Clinton, Sp.KK/Sp.DVE, menjelaskan alasan mengapa sebaiknya kita tidak mengonsumsi teh setelah makan.
“Kenapa tidak boleh konsumsi teh? Karena ada kandungannya. Teh itu bisa mengikat zat besi di tubuh kita. Padahal, zat besi dibutuhkan untuk pembentukan darah dan juga penting untuk metabolisme tubuh,” ungkap dr. Clinton.
Baca Juga: Berapa Cangkir Teh Aman Diminum Setiap Hari? Ini Batasan dan Risikonya Jika Berlebihan
Mengganggu Penyerapan Zat Besi dan Picu Anemia
Ilustrasi Teh (Pixabay)
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Akibatnya, zat besi tidak diserap tubuh dan justru terbuang melalui kotoran.
“Kalau zat besi itu terbawa dan terbuang setelah makan, ya percuma. Kita tidak dapat manfaatnya. Akibatnya bisa kekurangan zat besi, yang ujung-ujungnya menyebabkan anemia atau kurang darah,” jelasnya.
Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi
Ilustrasi tea (Pixabay)
Dr. Clinton juga menambahkan bahwa kekurangan zat besi bisa berdampak pada kesehatan rambut. Salah satunya adalah kerontokan.
“Kalau kekurangan zat besi, rambut bisa rontok. Jadi kita harus jaga kualitas nutrisi agar tubuh, termasuk rambut, tetap sehat,” tegasnya.
Waktu yang Tepat untuk Minum Teh
Sebagai solusi, dr. Clinton menyarankan agar konsumsi teh dilakukan sebelum makan besar, bukan sesudahnya. Dengan begitu, penyerapan zat besi dari makanan tidak terganggu dan manfaat teh tetap bisa dirasakan.