Jarang Diketahui, Ini Sosok Mus Mualim Suami Kedua Titiek Puspa

Dunia industri musik dan film Tanah Air berduka. Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia, Kamis (10/4/2025).

Titiek Puspa meninggal di RS Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah menjalani operasi pecah pembuluh darah di otak.

Almarhumah tutup usia sekitar pukul 16.25 WIB. Jenazah Titiek Puspa akan dimakamkan besok di TPU Tanah Kusir.

Baca Juga: Tolak Main Film, Petty Tunjungsari Dimarahi Titiek Puspa: Sombong Amat Sih Kamu

"Mohon maaf apabila ada kesalahan dari eyang Titiek Puspa selama 67 tahun beliau berkarier di negeri tercinta Indonesia, mohon maaf kalau ada salah kata salah laku," ujar Petty Tunjungsari Murdago, anak pertama Titiek Puspa, dalam keterangannya.

"Tolong doakan ibu saya agar supaya perjalanannya lancar," lanjutnya.

Penyanyi senior Titiek Puspa meninggal usai operasi pecah pembuluh darah. [Instagram]

Meninggalnya Titiek Puspa membuat banyak orang penasaran dengan kehidupan pribadinya. Tak terkecuali terkait suami Titiek Puspa.

Baca Juga: Link Live Prosesi Pemakaman Titiek Puspa di TPU Tanah Kusir

Suami Titiek Puspa

Dikutip dari berbagai sumber, Titiek Puspa menikah pertama kali pada tahun 1959. Saat itu, ia dipersunting Zainal Ardi, seorang penyiar RRI.

Titiek Puspa kemudian bercerai dengan Zainal pada 1968. Pasangan ini dikaruniai dua anak, yakni Petty Tunjungsari (12 Januari 1960) dan Ella Puspsari (23 September 1961).

Pada tahun 1970, Titiek Puspa menikah lagi, dengan Mus Mualim seorang komposer dan tokoh penting dalam dunia musik Tanah Air.

Mus Mualim bersama Tiga Dara Sitompul. [Dok. Ensiklopop Indonesia]

Mus Mualim dikenal sebagai pribadi yang sederhana, rendah hati, dan memilih berada di balik sorotan kamera.

Dilansir dari Ensiklopop Indonesia, Mus Mualim terlahir dengan nama Muslim di Bandung, Jawa Barat, 12 Februari 1935.

Mus Mualim memulai karier di dunia musik dengan belajar gitar secara otodidak. Berawal dari ia menemukan gitar tua di atas tumpukan barang bekas dagangan ayahnya.

Setelah pandai bermain gitar, ia kemudian beralih belajar bermain bass dan bergabung dengan grup orkes keroncong yang sering tampil di RRI Cirebon.

Mus Mualim juga diketahui sempat belajar piano dengan gratis dari seorang guru berkebangsaan Belanda.

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Sebab selain tidak memiliki piano, sang guru juga keburu balik ke Belanda.

Pada dasawarsa 1960-an, Mus Mualim mulai berkubang dalam industri rekaman musik. Bermula sebagai musical supervisor Studio Piringan Hitam Irama pada tahun 1963 dan menjadi music director sederet rekaman musik populer yang dirilis label Irama.

Titiek Puspa saat merayakan ulang tahun bersama keluarga dan kerabat. [Instagram]

Profesinya sebagai composer beberapa judul film terkenal membuat nama Mus Mualim melambung.

Dirinya yang memilih aliran jazz, pernah mendapatkan hadiah utama pada festival Internasional Jazz di Expo 70 Tokyo bersama grup Jazz yang ia pimpin.

Dikutip dari Indonesian Film Center, Mus Mualim masuk RRI Jakarta tahun 1961 sebagai Penulis Aransemen sambil mengembangkan bakatnya dengan belajar dari tokoh-tokoh musik RRI waktu itu.

Perhatiannya kepada illustrasi musik untuk film dimulai ketika membantu Jules Fioole menata musik Bintang Ketjil (1963).

Film-film yang ditangani sendiri illustrasi musiknya antara lain Minah Gadis Dusun (1966), Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966), Menjurusi Djedjak Berdarah (1967), The Big Village (1969), Ambisi (1973), Bawang Putih (1974), Tiga Cewek Badung (1975), Inem Pelayan Sexy (1976) dan lain-lain.

Di paruh era 70-an,Mus Mualim bersama sang istri Titiek Puspa menggarap operette Lebaran di TVRI.

Mus Mualim meninggal dunia di Jakarta pada 1 Januari 1991.