Jelang HUT RI, Satpol PP 'Kawal' Jakarta dari Aksi Pengibaran Bendera One Piece
Metropolitan

Fenomena pengibaran Bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI masih ramai mencuri perhatian publik.
Kendati dianggap sebagai bentuk kreativitas, namun keberadaan bendera One Piece dikhawatirkan mengganggu kesakralan HUT RI.
Alhasil, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bakal siaga penuh mengawal Jakarta dari aksi pengibaran Bendera One Piece jelang perayaan HUT ke-80 RI.
Baca Juga: Satpol PP Kota Tangerang Giatkan Patroli Malam Setelah Pemilu, Begini Tujuannya
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan mengaku hingga saat ini belum ditemukan kasus pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI.
Meski demikian, Satpol PP tetap melakukan pemantauan di seluruh wilayah Jakarta.
Baca Juga: Tertibkan Parkir Liar di Tanah Abang, Pramono Minta Satpol PP Gandeng Polisi Bekerja Sama
"Sampai saat ini belum ada laporan ya, belum ada laporan, belum ada penindakan," kata Satriadi di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Instruksikan Seluruh Satpel Pantau Lapangan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Satriadi Gunawan. [Instagram]
Untuk mengantisipasi pelanggaran, Satpol PP telah menginstruksikan seluruh Satuan Pelaksana (Satpel) di tingkat kota dan kecamatan agar aktif memantau situasi di lapangan.
Jika ditemukan pelanggaran, Satpol PP akan berkoordinasi dengan aparat terkait.
Dia menambahkan Satpol PP Jakarta juga akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat jika diperlukan tindakan lanjutan terkait penggunaan atribut nonresmi dalam rangkaian perayaan HUT RI.
"Perkembangannya kan nanti kami harus koordinasi sama kepolisian, macam-macam kan gitu kan," ucapnya.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengaku tak ada masalah dengan kreativitas terkait bendera One Piece.
Hormati Kreativitas Asal Tak Ganggu Kesakralan HUT RI
Mensesneg Prasetyo Hadi. [Instagram]
Namun Prasetyo meminta jangan sampai hal ini mengganggu kesakralan HUT ke-80 Republik Indonesia.
"Kami sebagai pemerintah dan tentunya kita semua, kita berharap di bulan Agustus ini, janganlah ternodai dengan hal-hal yang (tidak) sakral," kata Prasetyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8).
Prasetyo menghormati kreativitas dari para komunitas. Menurut dia, kreativitas itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi.
Menurutnya, yang menjadi masalah ialah jika kreativitas itu dimanfaatkan untuk mengganggu kesakralan HUT RI