Jerit Ketua RT 1 RW 22 Muara Angke Yang Terdampak Banjir Rob: Pemerintah Gak Ada Solusi
Nasional

Masyarakat Muara Angke, Jakarta Utara masih terendam banjir rob sampai hari ini, Rabu (20/11).
Banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut ini telah menyebabkan dampak-dampak penyakit terhadap anak-anak.
Anak dari Ketua RT 01 RW 22, Muara Angke, Andri mengatakan bahwa warganya banyak yang terdampak penyakit, dikarenakan air banjir tersebut sangat kotor.
Baca Juga: Bayi Perempuan Dibuang di Koja Jakut Pertama Kali Ditemukan Tukang Jamu
"Terdampak penyakit, banyak anak kecil kan di sini, yang pada berenang, air dari laut kan bercar, ini air kan gabersih ya, di laut ada kerang-kerang juga," ujar Andri kepada FTNews.co.id, Rabu (20/11).
Tak hanya berdampak penyakit saja, Andri juga menyebut para warganya yang memiliki usaha harus mengalami kerugian lantaran tidak bisa membuka tokonya akibat rendaman air banjir rob tersebut.
Sampai saat ini, pemerintah pun belum ada solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut yang sudah terjadi setiap tahun.
Baca Juga: Diduga Akan Tawuran di Waduk Pluit Jakut, Polisi Ciduk 12 Pemuda
Adanya volume air laut yang menaik ke daratan, saluran air disekitaran Muara Angke sudah tidak bisa menampung air tersebut hingga terjadilah banjir rob itu.
"Saya minta solusi dari pemerintah karena ini setiap tahun banjir, karena sampe saat ini gaada solusi dari pemerintah. Paling pencegahan buat banjir rob tiap tahun aja diperkurang, kaya gimana solusi dari pemerintah," ungkapnya.
Tidak adanya solusi dari pemerintah, Andri pun bingung harus bagaimana masyarakat menanganinya. Maka itu ia jadi terbiasa sejak kecil.
"Harusnya pemerintah harus ikut campur juga si, harus turun tangan juga, masyarakat gabisa nangangin, karena ini udah setiap tahun juga banjir ini," ungkapnya.