Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Capai 4.436 Orang, BNPB Larang Aktivitas di Radius 7 Km
Jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah. Hingga saat ini total pengungsi mencapai 4.436 orang, meningkat 1.962 dari jumlah sebelumnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan wilayah pengungsian yang semula tersebar di tiga kecamatan kini meluas ke enam kecamatan.
"Mereka memanfaatkan tenda, rumah kerabat, gedung fasilitas umum, sekolah, dan rumah ibadah," katanya, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga: BNPB Pantau Kekeringan di Dua Desa di Kecamatan Woha Kabupaten Bima NTB
Di Kabupaten Sikka, terdapat tambahan tiga titik pengungsian, termasuk Biara St. Gabriel di Desa Namangkewa, Gedung SD Katolik Hikong, serta Aula Paroki Gereja Kringa, Kecamatan Talibura, yang menampung total 1.072 orang.
"Pemerintah daerah bersama BPBD terus berupaya menjaga keamanan dan memenuhi kebutuhan para pengungsi," ujarnya.
Kebutuhan pokok hingga perlengkapan pengungsian telah disalurkan untuk memastikan ketersediaan selama masa tanggap darurat.
Baca Juga: 50 Hektare Lahan Disiapkan untuk Relokasi Korban Bencana Gunung Lewotobi
Untuk menjaga keselamatan, BNPB melarang aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, kecuali untuk tim SAR gabungan.
Status gunung telah ditingkatkan ke level IV (Awas) sejak 3 November 2024, berdasarkan evaluasi aktivitas vulkanik yang meningkat sejak 23 Oktober.
Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan bahwa desa-desa dalam zona bahaya berisiko terkena lontaran material vulkanik dan potensi banjir lahar dingin di masa mendatang.