Kabar Baik di Tengah Naiknya Harga Beras, Jawa Tengah Mulai Panen Raya

FTNews – Di tengah tingginya harga beras di sejumlah wilayah Indonesia, kabar baik datang dari Jawa Tengah (Jateng). Pasalnya pada Februari hingga Maret ini diperkirakan menjadi masa panen raya.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengemukakan hal tersebut saat mengikuti panen padi bersama petani di Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Senin (26/2).

Nana menjelaskan, lahan padi di Desa Tunjungan seluas 80 hektare. Adapun lahan yang sudah mulai panen sekitar 30 hektare.

Sedangkan sisanya, sekira 50 hektare akan dipanen bertahap hingga awal April 2024.

“Di antara Februari sampai Maret, akan dilaksanakan panen raya,” katanya.

Secara keseluruhan, total lahan padi di Kabupaten Purworejo yang sudah panen sekitar 51.161 hektare.

Sementara, total keseluruhan lahan padi yang akan dipanen di Jateng, seluas 1,64 juta hektare.

Dengan dimulainya musim panen padi diharapkan bisa menambah stok beras. Dengan demikian harga beras yang saat ini mengalami kenaikkan, dapat berangsur-angsur turun.

Nana menjelaskan, harga beras medium di pasaran berkisar antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram.

Sedangkan, harga beras premium sekitar Rp 19 ribu per kilogram.

Nana juga mengungkapkan, pada 2024 kinerja produksi padi Jateng ditargetkan 11,168 juta ton gabah kering giling (GKG).

Target itu lebih tinggi dari realisasi tahun lalu, yang hanya sekitar 9,5 juta ton gabah kering giling.

“Jawa Tengah ini lumbung padi. Kita harapkan untuk Jawa Tengah tahun 2024 ini dengan kondisi beras yang ada, dengan hasil panen yang ada, akan aman.”

“Ini saya yakin dengan mulainya panen, akan menurunkan harga beras dan akan mampu menstabilkan kembali inflasi di Jawa Tengah dan Indonesia, karena saya yakin provinsi lain pun akan melaksanakan panen raya,” jelasnya.

Artikel Terkait