Harga Beras Bulog Resmi Naik jadi Rp12.500 per Kg

Ekonomi Bisnis

Senin, 06 Mei 2024 | 00:00 WIB
Harga Beras Bulog Resmi Naik jadi Rp12.500 per Kg

FTNews- Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog dari Rp10.900 per kilogram (kg) menjadi Rp12.500 per kg.

rb-1

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyebut, kenaikan HET beras ini sangat wajar. Karena penyesuaian harga Gabah Kering Panen (GKP) yang kini menyentuh Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg.

"Sangat wajar. Karena GKP Rp6.000 dan beras medium Rp12.500,"ujar Arief kepada wartawan, Senin (6/5).

Baca Juga: Hari ke-23 Operasional Haji, 162 Ribu Jemaah Tiba di Arab Saudi

rb-3

Arif mengatakan, kenaikan ini mengacu pada surat Bapanas Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 pada 29 April 2024.Tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024. Kenaikan harga ini mulai berlaku sejak 1 Mei 2024.

"Kenaikan HET beras juga mengacu pada zona wilayah. Untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali–Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dari Rp10.900 per kg menjadi Rp12.500 per kg,"paparnya.

Lalu, wilayah Sumatra (kecuali Lampung dan Sumatra Selatan), Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan dari Rp11.500 per kg menjadi Rp13.100 per kg.

Baca Juga: Beras Masih Mahal, Pemprov Sumut Gencarkan Pasar Murah

Kemudian, wilayah Maluku dan Papua dari Rp11.800 per kg menjadi Rp13.500 per kg.

Arief menyampaikan, pihaknya hanya membantu menciptakan keseimbangan harga kewajaran dari hulu dan hilir. Karena, sebelumnya harga beras tidak sesuai harga GKP di tingkat petani.

"Kita bantu keseimbangan harga wajar dari hulu sampai hilir," papar Arief.

Harga Masih Mahal

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga beras di pasar ritel masih tinggi.

Seperti perkiraan bila musim panen masih akan berisiko atau tidak sebaik yang diharapkan.

“Itu saya kira satu faktor ya, kalau kita sekarang bisa memperkirakan bahwa pada musim yang akan datang mungkin panen tidak sebaik yang diharapkan atau berisiko tidak sebaik yang diharapkan, berarti pedagang juga tahu,” kata Bayu, Jumat (3/5).

Tak hanya itu, ia menambahkan bahwa gesekan geopolitik global hingga menguatnya USD terhadap nilai tukar rupiah pun membuat sejumlah harga komoditas di dalam negeri bergejolak naik, termasuk beras.

Menurutnya, harga komoditas di pasar internasional masih fluktuatif, sehingga berpengaruh besar terhadap pasar lokal.

“Kedua, masalah situasi internasional dengan ketegangan geopolitik. Plus kurs (USD) itu akan membuat juga harga internasional masih akan fluktuasi. Pedagang juga tahu itu, jadi tampaknya teman-teman di ritel itu memperhitungkan faktor-faktor tadi,”paparnya.

“Itu lah sebabnya ke depan saya kira dalam usaha untuk menstabilkan pangan, khususnya beras harus lebih punya lagi kemampuan di ritel ya,” sambung Bayu.

Tag Harga Beras Ekonomi Bisnis Bulog

Terkini