Kader PSI Anggap Jokowi Sebagai Nabi, Ayah Gibran Respons Begini
Politik

Presiden Ke-7 Joko Widodo menanggapi pernyataan Dedy Nur Palakka yang menilai ayah Gibran Rakabuming Raka itu sudah memenuhi syarat menjadi nabi.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menjawab pertanyaan wartawan mengenai ucapan kader Partai Sosialis Indonesia (PSI) itu.
Menurut Jokowi, Dedy seharusnya berpikir lebih rasional karena nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Biografi dan Agama Ronald Aristone Sinaga, Anggota PSI yang Siap Geser Kaesang Pangarep
“Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu. Mikir yang rasional aja,” kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat (13/6/2025).
Penuhi Syarat Sebagai Nabi
Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Ijazah Jokowi Buatan Pasar Pramuka
Pernyataan Dedy Nur Palakka yang menganggap Jokowi sebagai nabi. (X)
Dedy Nur Palakka mengungkapkan Jokowi sudah setara dengan nabi Melaku akun X miliknya, @DedynurPalakka.
“Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat,” tulis Dedy.
“Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna,” imbuh dia.
Banyak yang mengkritik Dedy soal pernyataan kontroversialnya itu. Alih-alih meminta agar tulisannya itu dihapus, Dedy malah menantang warganet.
“Nggak bakalan saya hapus, saya malah berharap ini disebarkan secara luas agar dunia tahu bahwa asa nabi baru yang lahir dari Indonesia. Iya kan @KenSavitri35075,” tulisnya.
Pandangan Pribadi
Presiden RI Ke-7 Joko Widodo dan kader PSI Dedy Nur Palakka. (X)
Dedy membuat pernyataan itu di tengah perdebatan di media sosial. Dia pun sudah memberikan klarifikasi.
Dia mengungkapkan, pernyataannya adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
DPW PSI Bali pun telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat.
Dedy telah menarik kembali pernyataan kontroversialnya dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.
“Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut,” kata Dedy.