KAI Keluarkan Gebrakan Baru, Edukasi Penumpang Kurangi Emisi Karbon dengan Carbon Footprint
Metropolitan
.jpeg)
Dalam rangka mendukung upaya penurunan jejak karbon, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan fitur perhitungan emisi karbon pada tiket penumpang. Hal ini menjadi komitmen kuat KAI untuk menghadirkan transportasi ramah lingkungan melalui inovasi berkelanjutan.
Carbon Footprint merupakan sebuah fitur yang dibuat untuk menunjukkan jejak karbon dari perjalanan penumpang. Fitur ini dapat menunjukkan jika kereta adalah moda transportasi yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis transportasi lainnya.
Fitur terbaru ini bisa dinikmati oleh pengguna KAI melalui aplikasi Acces by KAI versi 6.9.11. Carbon Footprint juga bisa memberikan data bahwa kereta api menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mobil dan sejenisnya.
Baca Juga: Bukan Hanya di Jalan Raya, Kereta Api Sempat Terjebak dalam Kemacetan Tanjung Priok
Dengan memberikan gambaran tersebut, KAI berharap para penumpang dapat lebih teredukasi untuk mendorong kesadaran dan perubahan perilaku bertransportasi.
“Dengan fitur Carbon Footprint, pengguna dapat dengan mudah memantau estimasi emisi karbon perjalanan mereka sebagai bentuk dukungan mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan.” Jelas Vice President Public Relation KAI, Anne Purba dalam rilis resmi KAI, Rabu (18/12).
Perusahaan yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menyediakan water station atau tempat pengisian air minum gratis di stasiun. Penyediaan air minum gratis ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Baca Juga: Kejar Energi Hijau, Pabrik Popok Ini Bangun PLTS Terbesar
Perhitungan emisi karbon yang dibuat oleh KAI mengacu pada regulasi yang berlaku di Indonesia serta pedoman internasional seperti Kyoto Protocol, GHG Protocol dan SNI ISO 14064-1:2018. Metode-metode itu mencakup emisi penggunaan energi dan emisi refrigerant pada moda transportasi.
Validasi perhitungan dilakukan melalui studi literatur, benchmarking dan diskusi dengan ahli transportasi. Selain itu, KAI juga menggandeng konsultan carbon accounting dan lembaga pemerintah terkait untuk mewujudkan fitur carbon footprint tersebut.
KAI memberikan contoh perbandingan emisi karbon antara kereta dan mobil pribadi di rute yang sama. Di mana kereta menunjukkan tingkat emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil.
Fitur Carbon Footprint tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga bentuk transparansi untuk memastikan bahwa pelanggan dapat memahami kontribusi mereka terhadap pelestarian lingkungan. Melalui kereta api, penumpang bisa ikut mendukung program berkelanjutan.
Fitur Carbon Footprint pada bagian tiket yang sudah dipesan. Fitur itu juga dapat dijadikan referensi perhitungan untuk program loyalty pelanggan.