Siapa Lucy Guo, yang Kalahkan Taylor Swift Sebagai Wanita Terkaya 2025?
Lifestyle

Nama Lucy Guo tiba-tiba menjadi perhatian dunia setelah disebut Forbes sebagai wanita terkaya di 2025 ini. Yang makin membuat tercengang, laporan Forbes mengisyaratkan bahwa kekayaan Guo melebihi harta milik Taylor Swift.
Mengutip Times of India, Jumat (25/4/2025), Guo yang akan berusia 31 tahun pada 2025 ini disebut memiliki kekayaan USD1,45 miliar (sekitar Rp21 triliun). Kekayaan tersebut dinilai memiliki potensi meningkat dengan saham yang dimiliki Guo saat ini.
Di usianya yang masih muda, Guo menjadi miliarder yang meraih kekayaan secara mandiri dari bisnis yang dirintisnya sendiri. Dia adalah pendiri Scale AI dan Passe.
Baca Juga: Mengenal Travis Kelce, Pemain Football Amerika Calon Suami Taylor Swift
Menurut Forbes, Guo merupakan satu dari enam orang miliarder muda yang merintis usahanya sendiri dan masih berada di bawah 40 tahun. Guo juga menjadi satu-satunya orang dalam daftar yang mendapatkan sebagian kekayaannya dari perusahaan yang tak lagi menjadi tempat kerjanya.
Sebagian besar kekayaan Guo berasal dari Scale AI, yang dia bangun bersama temannya pada 2016. Setelah dua tahun, Guo memilih meninggalkan start up tersebut. Meski begitu, Guo masih memiliki 5% saham Scale AI, senilai USD1,2 miliar (setara Rp20,19 triliun).
Lantas, siapa sebenarnya sosok Lucy Guo?
Baca Juga: Taylor Swift Keluarkan Lagu Terbarunya Berjudul "Carolina"
Guo bukan perempuan yang lahir dari keluarga kaya. Orangtuanya adalah imigran China di Amerika. Lahir pada 14 Oktober 1994, Guo mengikuti jejak orangtuanya, yang merupakan insinyur listrik, untuk belajar teknik.
Walau sempat ditentang keluarganya, namun Guo membuktikan punya bakat di bidang teknik. Ia membuat game online dan menjual aset in-game saat masih remaja. Sempat kuliah di Carnegie Mellon University, namun tak sampai lulus, Guo kemudian magang di Facebook.
Guo lantas bergabung dengan Snapchat, sebagai desainer perempuan pertama di perusahaan tersebut. Guo lantas pindah ke Quora, tempat dia bertemu Alexandr Wang, rekannya untuk membangun Scale AI pada 2016.
Setelah hengkang dari Scale AI, Guo merilis Backend Capital, sebuah perusahaan ventura yang mendukung insinyur, teknisi berbakat.
Pada 2022, Guo mendirikan Passes, platform yang didesain untuk membantu content creators dengan menyediakan alat-alat yang bisa dipakai untuk memonetisasi pekerjaan mereka. Platform ini dengan cepat mendapatkan perhatian, mengumpulkan USD40 juta (Rp673 miliar) dalam putaran pendanaan Seri A pada tahun 2024